Tulola Jewelry Hadirkan Kawan Nusantara di Bali, Pamerkan Karya-Karya Terbarunya
Putu Dewi Adi Damayanthi September 14, 2025 07:30 AM

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tulola bersama BCA mempersembahkan perayaan Kawan Nusantara Identitas, sebuah program yang digelar di Andaz Bali dan menghadirkan semangat kebersamaan untuk merayakan identitas bangsa melalui karya seni, perhiasan, dan kolaborasi lintas bidang. 

Program ini menggandeng enam jenama UMKM Bali yang berakar pada kearifan lokal, menghargai warisan leluhur, namun tetap berani menghadirkan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman.

Setelah sukses diselenggarakan di Jakarta pada bulan Juli 2025 lalu, Tulola kini pulang ke Bali (rumah) yang menjadi sumber inspirasi untuk mempersembahkan karya-karya terkininya. 

Acara ini juga melanjutkan tradisi Tulola yang setiap tahun menghadirkan program Kawan Nusantara, sebagai ruang kedekatan dengan para Sahabat Tulola di Tanah Air.

Tahun ini, Tulola menghadirkan Kawan Nusantara Identitas Bali yang dibuka dengan penampilan seni dari Desa Taro berjudul Tarian “Narnir”, sebuah persembahan otentik dari masyarakat setempat.

“Bagi saya pribadi dan Tulola, Bali adalah rumah atau tanah yang menumbuhkan, mengilhami, sekaligus menjadi sumber nilai yang kami bawa dalam karya. Karena itu, sangat penting menghadirkan Kawan Nusantara di Bali, agar masyarakat Bali juga dapat merasakan, menyaksikan, dan ikut merayakan karya-karya ini di tempat asal inspirasi kami," ujar Founder & Creative Conceptor Tulola Jewelry, Happy Salma dalam sesi konferensi pers, Kamis 11 September 2025.

Tulola menghadirkan 12 art-wear berupa tas (bags) dengan edisi terbatas dalam instalasi “Identitas” melalui sinergi kreatif bersama seniman lintas bidang seperti: Garden of Solo by Didit Hediprasetyo yang menghadirkan karya busana yang memadukan nilai tradisional dan pendekatan kontemporer; sutradara Garin Nugroho melalui medium film pendeknya “Kegelisahan Sinta” berdurasi 8 menit menggambarkan perjalanan batin menemukan jati diri; dan arsitek Trianzani Sulshi mengekspresikan keterkaitan antara identitas personal dan ruang di sekitarnya.

Sri Luce Rusna selaku Founder & Creative Designer Tulola, mengungkapkan bahwa karya instalasi ini adalah hasil riset panjang tentang bentuk-bentuk simbolik dalam tradisi Nusantara yang dimaknai ulang untuk konteks hari ini. 

"Bali bagi saya adalah inspirasi yang hidup baik dari alam, budaya, dan kehangatan manusianya memberi napas dalam setiap karya. Karena itu, penting sekali karya ini ditampilkan di Bali," jelasnya.

Kolaborasi terbaru Tulola kali ini juga menghadirkan Putri Marino, seorang aktor dan bintang kenamaan Indonesia yang ikut menyelami makna Identitas.

Tulola menginterpretasikan menjadi beragam design, yang terdiri dari 5 pieces Artwear, dan 6 pieces signature items.

Selain karya instalasi, Tulola juga meluncurkan koleksi Artwear “Identitas” terdiri dari 41 item berupa anting, brooch, sirkam, kalung gelang, dan 8 item One of A Kind, yang memadukan kepiawaian pekerjaan tangan dengan teknik seni perhiasan Nusantara. 

Dalam koleksi ini menggunakan motif-motif yang diberi nama: Warisan, Komunitas, Dunia Baru dan Legacy yang merupakan 4 babak perjalanan penemuan diri.

Warisan yang mencerminkan akar tempat kita tumbuh, dimaknai dengan motif alam semesta - keindahan flora dan fauna; Komunitas adalah lingkungan terdekat tempat kita merangkai benang-benang kehidupan, tercermin dengan motif anyaman sebagai simbol keterhubungan antar manusia, jalinan kokoh yang saling menopang; Dunia Baru adalah pribadi yang bersinar dan menemukan karakter personal yang utuh, “Aku ingin menjadi manusia bebas” kutipan sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer dalam buku Anak Semua Bangsa”; dan Legacy cerminan warisan untuk generasi mendatang, disimbolkan dalam rupa tas dengan bebatuan kristal.

Kawan kolaborasi Kawan Nusantara “Identitas” Bali terdiri dari 6 jenama yang telah dikurasi memiliki semangat serupa, seperti: Paulina Katarina, Jasmine Elizabeth, NAMU, Webeings, Utama Spice, dan Kevala.

Pada Kawan Nusantara kali ini, dihadirkan pula pameran Heroes of Heritage yakni koleksi karya hasil kolaborasi BCA melalui payung Bakti BCA, dengan Tulola dan dua perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali, yakni I Made Suama dan Ketut Daging. 

Keduanya merupakan perajin perak senior yang telah lama berkarya dan memiliki pengalaman luas dalam dunia kerajinan seni perhiasan, termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak.

“BCA melalui Bakti BCA turut bangga menjadi bagian dari ajang Kawan Nusantara. Kerja sama seperti ini merupakan hal penting dan perlu dijaga keberadaannya, agar berbagai budaya asli Indonesia tetap lestari dan penggunaannya sesuai perkembangan zaman," ucap EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.