Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat saat ini terdapat 49 masjid ramah anak se-DKI Jakarta dan jumlahnya akan terus ditingkatkan sebagai upaya membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

"Kalau dari target yang diharapkan jumlah masjid dan mushala di DKI Jakarta, data dari BPS DKI Jakarta tahun 2024 terdapat di 3.920 masjid. Kemudian untuk masjid ramah anak belum banyak, ada 49 masjid se-DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Iin Mutmainnah di Jakarta, Senin.

Iin dalam kegiatan "Sosialisasi Masjid Ramah Anak tingkat Provinsi DKI Jakarta" mengaku optimistis bisa mewujudkan masjid-masjid se-Jakarta ramah anak secara bertahap, salah satunya karena didukung Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran di tingkat kota dan kabupaten.



"Tentunya DMI tidak bisa sendirian, karenanya juga menggandeng beberapa komponen, termasuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan tokoh-tokoh masyarakat," kata Iin.

Adapun program Masjid Ramah Anak merupakan wujud komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Iin berharap, nantinya ada peningkatan kesadaran bagi para pengurus masjid tentang pentingnya menciptakan suasana masjid yang aman, nyaman, dan mendidik bagi anak-anak.

Kemudian, pengurus bersama masyarakat dapat berpartisipasi untuk menyediakan fasilitas yang mendukung masjid ramah anak seperti ruang khusus anak, area wudhu yang aman, serta ruang untuk aktivitas edukatif di masjid yang disesuaikan dengan kondisi masjid dan lingkungannya.

Dia juga berharap Program Masjid Ramah Anak dapat menguatkan peran masjid sebagai pusat pembinaan karakter untuk anak-anak.

"Anak-anak harus dididik sesuai dengan zamannya. Kita berharap peran masjid bisa menjadi tempat yang mereka datangi dengan nyaman, sehingga mereka akan merasa teduh, nyaman, bahagia, mendapatkan sesuatu yang positif, melalui peran-peran anggota pengurus masjid," kata Iin.

Tak hanya itu, masjid diharapkan dapat menjadi tempat yang membantu menghindarkan anak-anak dari pengalaman negatif seperti kekerasan verbal atau fisik yang dapat meninggalkan trauma.

"Ini harus kerja sama oleh semua pihak, baik pengurus masjid, anggota masjid maupun jamaah masjid," katanya.