TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Tumpukan sampah masih menjadi persoalan besar di berbagai kota Indonesia. Dari sekitar 56 juta ton sampah yang dihasilkan setiap tahun, hanya sekitar 40 persen yang berhasil terkelola dengan baik.
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menaruh perhatian serius pada isu ini. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat untuk mencari solusi jangka panjang, salah satunya melalui pemanfaatan sampah menjadi energi listrik (waste to energy).
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Eddy telah berkeliling menemui sejumlah kepala daerah, mulai dari Wali Kota Bandung, Tangerang Selatan, Solo, Yogyakarta hingga Manado. Terbaru, ia bertemu dengan Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, di Kantor Pemerintah Kota Palembang.
Dalam pertemuan tersebut, Ratu Dewa menyampaikan apresiasi atas kepedulian Eddy yang selama ini konsisten mengawal isu lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah.
“Pak Eddy sudah dikenal fokus memperjuangkan masalah sampah. Kehadiran beliau di Palembang menjadi kesempatan bagi kami untuk menyampaikan aspirasi,” ujar Ratu Dewa.
Menanggapi hal itu, Eddy menilai revisi Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengelolaan sampah menjadi momentum penting bagi Palembang. Menurutnya, proyek kerja sama yang sudah berjalan di kota ini perlu mendapatkan dukungan lebih kuat dari pemerintah pusat.
“Dengan adanya revisi Perpres, kita harap Palembang bisa segera merasakan manfaatnya. Selain mempercepat penanganan sampah, juga dapat meringankan beban pembiayaan pemerintah daerah,” kata Eddy.
Ratu Dewa menambahkan, Palembang sangat menunggu kepastian regulasi baru tersebut. Aturan ini disebut penting untuk memasukkan skema pembiayaan pengelolaan sampah menjadi listrik.
“Alhamdulillah, kami bersyukur Pak Eddy bersedia mengawal aspirasi Palembang hingga ke Kemenko Pangan. Harapannya, pembiayaan ini bisa segera masuk dalam Perpres baru sehingga program waste to energy di kota kami benar-benar terwujud,” ucapnya.(*)