BOLASPORT.COM - Kualitas wasit di Indonesia Super League 2025/26 masih menjadi sorotan, dua klub memprotes keras pada pekan kelima.
Setiap tahun, klub-klub Indonesia terus berbenah dengan mendatangkan pemain dan pelatih asing berkualitas.
Di sektor pelatih, terdapat nama-nama seperti Thomas Doll (kini hengkang), Jan Olde Riekerink, Bojan Hodak, hingga Johnny Jansen yang membawa pengetahuan dari level tertinggi.
Di sektor pemain, beberapa pemain gres datang dari liga-liga besar dunia, seperti Ondrej Kudela, Mariano Peralta, dan yang terbaru Thom Haye.
Namun pengembangan level pemain dan pelatih itu tampak tak diimbangi meningkatnya kualitas perangkat pertandingan.
Meskipun sudah ada VAR, tetap saja wasit dan perangkat sebagai operator teknologi tersebut belum memuaskan mereka yang berkompetisi.
Teranyar, Persija Jakarta menjadi klub yang melancarkan protes usai pertandingan melawan Bali United, Minggu (15/9/2025).
Macan Kemayoran ditahan oleh Bali United dengan skor 1-1 di Jakarta International Stadium malam tadi.
Salah satu sorotan terbesar ditimpakan pada wasit Yudi Nurcahya yang memimpin pertandingan.
“Dalam pertandingan 100 menit, hanya sekitar 45–50 menit bola benar-benar bergulir. Saya tidak tahu informasi apa yang diterima ofisial untuk memperbaiki kondisi ini," ujar pelatih Persija Mauricio Souza.
“Ada delapan kali perawatan pemain di lapangan tetapi hanya ada tambahan 6 menit. Dari 6 menit itu, 3 menit juga terhenti. Lalu kenapa ada tandu kalau tidak dipanggil cepat dengan dokter?,” ucapnya geram.
“Kami punya Ridho, pemain yang punya kapasitas bermain di Eropa tetapi harus tampil di pertandingan seperti tadi. Saya merasa malu,” tutur Souza.
“Saya bahkan tidak punya tenaga lagi untuk bicara. Tidak bisa dipercaya apa yang kita lihat di liga ini,” pungkasnya.
Dua hari sebelumnya, protes keras juga dilayangkan Persebaya Surabaya melalui akun Instagram resmi klub.
Persebaya kalah tipis 1-0 di kandang Persib Bandung pada Jumat (12/9/2025).
Satu-satunya gol Persib diciptakan Uilliam Barros melalui proses yang menurut kubu Persebaya, tidak sah.
"Berawal dari Uilliam Barros menginjak kaki Francisco Rivera di daerah pertahanan tuan rumah, Persib merebut bola dan melakukan serangan balik lalu mencetak gol pada menit ke-53."
"Persebaya berjuang untuk mengejar ketinggalan, namun tidak ada gol tercipta sampai akhir pertandingan," demikian rilis klub.
Potret "pelanggaran" Barros tersebut bahkan ditampilkan dalam slide utama unggahan di Instagram klub.
PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia mesti bergerak melihat protes tak berkesudahan ini.