Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) merumuskan tahapan arah strategi dan kebijakan dalam memperkuat pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sebagai landasan operasional bagi seluruh jajaran.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto mengungkapkan program prioritas yang menjadi bagian dari tahapan tersebut, yaitu pemberdayaan masyarakat miskin terdampak narkoba, rehabilitasi rawat jalan yang akuntabel, pemberantasan berbasis teknologi, serta transformasi digital dalam mendukung kelembagaan yang lebih efektif.
"Tahapan strategis ini bertujuan untuk menurunkan arah kebijakan menjadi langkah nyata di lapangan," ujar Suyudi dalam kegiatan Commander Wish di Lido, Jawa Barat, Kamis (11/9), seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan program Quick Win 100 Hari, yang dirancang sebagai pengganda dampak dari setiap inisiatif sekaligus sebagai indikator awal keberhasilan kebijakan Kepala BNN dalam mendorong perubahan yang cepat, terukur, dan berdampak luas.
Dengan strategi dan kebijakan yang terarah serta komitmen tinggi dari seluruh jajaran, BNN optimistis dapat memperkuat P4GN serta mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba) melalui pendekatan War on Drugs for Humanity (Perang Melawan Narkoba untuk Kemanusiaan).
Pendekatan dimaksud, kata dia, yaitu berupa strategi yang tegas dan tanpa kompromi terhadap bandar serta jaringan peredaran narkotika, namun tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan melalui upaya rehabilitatif bagi penyalahguna dengan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia.
Kepala BNN pun tak lupa menekankan pentingnya soliditas dalam melaksanakan tugas P4GN di seluruh Indonesia, dalam kegiatan yang diikuti oleh seluruh Jajaran Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan Pratama BNN, baik di tingkat pusat maupun daerah tersebut.
"Kita harus memiliki semangat yang sama, soliditas harus menjadi pedoman. Kita harus solid, kuat, jangan mudah rapuh, tahan uji, dan tahan banting. Memang tidak mudah, tetapi pasti bisa," ucap dia.
Selain menekankan pentingnya soliditas, Suyudi juga menitikberatkan dua nilai utama lainnya yang menjadi bagian dari tagline kepemimpinannya, yaitu integritas dan sinergisitas.
Ia menyampaikan integritas merupakan fondasi utama dalam menjalankan tugas yang harus tercermin dalam sikap, keputusan, dan tindakan setiap insan BNN.
Sementara itu, sinergisitas dibutuhkan untuk memastikan seluruh lini organisasi dapat bergerak seirama, saling mendukung, dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan Indonesia Bersinar.
Dia juga memaparkan sejumlah kebijakan strategis yang menjadi prioritas di bawah kepemimpinannya dengan tiga misi utama, yaitu pertama, meningkatkan rasa aman melalui kualitas rumusan dan implementasi kebijakan pencegahan dan pemberantasan dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Kedua, meningkatkan keterpulihan dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Ketiga, mendorong tata kelola kelembagaan yang responsif dan proaktif melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan dan transformasi digital.
"Ketiga misi tersebut menjadi pijakan utama dalam langkah strategis BNN ke depan untuk mewujudkan visi besar, yaitu Bersih Narkoba untuk SDM Unggul bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045," ungkap Suyudi.