BOLASPORT.COM - Gerald Vanenburg meminta durasi training camp lebih lama untuk timnas U-23 Indonesia, hanya tersisa dua jeda internasional sebelum SEA Games 2025.

PSSI belum kunjung menunjuk pelatih timnas U-23 Indonesia meski SEA Games 2025 sudah di depan mata.

Pesta olahraga Asia Tenggara akan digelar di Thailand pada 9 Desember hingga 20 Desember mendatang, dengan cabor sepak bola dimulai lebih awal.

Tersisa waktu efektif dua bulan, PSSI justru mengosongkan kursi pelatih timnas U-23 Indonesia.

Pelatih sebelumnya, Gerald Vanenburg, bekerja untuk turnamen ASEAN Cup U-23 2025 serta Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Vanenburg bisa dikatakan gagal dalam dua turnamen tersebut, lantaran hanya menjadi runner-up Piala AFF dan gagal lolos Piala Asia U-23.

Ketum PSSI Erick Thohir menyatakan pihaknya sedang mengevaluasi posisi pelatih bersama direktur teknik anyar, Alexander Zwiers.

"Tadi kan technical director sudah ada stratanya," ujar Erick Thohir kepada media termasuk BolaSport.com, Selasa (9/9/2025).

"Jadi akan di-review kita lihat video bersama."

"Ya, jadi sudah ada technical director, sudah ada BTN (Badan Tim Nasional). Nanti kita ini juga review sama-sama," ujarnya.

Di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 lalu, Vanenburg mengeluhkan minimnya waktu berlatih bagi anak asuhnya.

Persiapan menuju Kualifikasi tersebut memang hanya digelar satu pekan sebelum hari pertandingan.

Adapun dalam kebiasaan pelatih timnas Indonesia, training camp jangka panjang senantiasa diterapkan.

Menjelang SEA Games 2025, PSSI bersama I.Legue sudah memastikan kompetisi akan rehat saat turnamen berlangsung.

Untuk training camp, PSSI semestinya memanfaatkan jeda internasional untuk menggelar TC, berbarengan dengan timnas senior.

Masih ada dua kali jeda internasional sebelum SEA Games, yaitu pada Oktober dan November.

Masing-masing jeda internasional itu berdurasi dua pekan, sehingga akan menjadi durasi ideal untuk TC timnas U-23.

Menjadi tugas PSSI untuk segera menunjuk pelatih baru, serta menggelar pemusatan latihan yang tak bentrok dengan Super League ataupun Championship.

"Untuk ke program ke arah SEA Games, Ya, kalau misalnya kita cuma mendapatkan U-23 hanya mendapatkan seperti sekarang yang kita cuma seminggu berlatih untuk menghadapi turnamen atau seminggu nanti 5 hari sebelum SEA Games saya mendapatkan waktu, ya kita mungkin akan mendapatkan hasil yang sama," kata Vanenburg

"Jadi, ini sesuatu hal yang memang nggak bisa kalau misal dibandingkan dengan U-17 yang mendapatkan 1 tahun untuk berlatih bersama."

"Dan kemudian mereka bisa lolos ya dan mereka tentu saja sudah 60 persen lebih bagus daripada kita karena mereka memiliki waktu untuk bermain bersama."