Bantuan ini sebagian akan kami salurkan besok pagi ke teman-teman di Ubung Kaja
Denpasar (ANTARA) - BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir di Bali untuk membantu meringankan beban para korban.
"Agar masyarakat terdampak dan petugas di lapangan mendapat dukungan yang layak," kata Kepala Sub-Regional Pelindo Bali Nusa Tenggara Fariz Hariyoso di Denpasar, Selasa.
Adapun total nilai bantuan tersebut mencapai Rp100 juta yang meliputi 40 kasur lipat, 100 selimut, 100 botol minyak kayu putih, 10 terpal, 120 paket popok bayi, serta 300 paket kebutuhan pokok berisi beras, minyak, mi instan, dan gula pasir.
Tidak hanya itu, kata dia, sejak hari pertama kejadian banjir hingga saat ini pihaknya juga menyalurkan makanan kepada petugas yang membantu proses evakuasi di lapangan.
Bantuan tersebut disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar untuk mendukung kebutuhan masyarakat terdampak serta memperkuat upaya penanggulangan bencana.
Sementara itu Kepala Dinsos Kota Denpasar Laxmy Saraswati mengapresiasi bantuan yang terus berdatangan dari sejumlah elemen masyarakat.
"Bantuan ini sebagian akan kami salurkan besok pagi ke teman-teman di Ubung Kaja," ungkapnya.
Banjir besar dan tanah longsor terjadi di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Jembrana, Klungkung, Badung, Tabanan dan Karangasem, pada Rabu (10/9) dini hari.
Hingga Selasa (16/9) ini berdasarkan data BPBD Provinsi Bali sebanyak 18 orang meninggal dunia dan empat orang dalam pencarian.
Korban tewas paling banyak ada di Denpasar sebanyak 12 orang, kemudian Gianyar (3), Jembrana (2), dan Badung (1).
BPBD Bali mencatat jumlah pengungsi yang diperbarui per Selasa ini mencapai 157 orang di Denpasar yang tersebar di Balai Masyarakat Pemaksan Jero Batu Sri sebanyak 45 orang.
Kemudian Posko Jalan Sutomo Gang Suar Nomor 82 D sebanyak 68 orang dan Posko Cokroaminoto Desa Dauh Puri Kaja sebanyak 44 orang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyatakan status tanggap darurat bencana banjir selama seminggu yang akan berakhir pada Rabu (17/9).