Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menyatakan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) kembali diberdayakan untuk mengambil alih pembangunan rumah rakyat di seluruh Indonesia.

"Presiden menekankan kolaborasi dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), di mana beberapa perusahaan negara seperti Perumnas akan kembali diberdayakan untuk terlibat aktif dalam pembangunan perumahan rakyat," kata Fahri dalam pencanangan pra kerja sama dalam Program Pembangunan 3 Juta Rumah di Indonesia di Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan peran Perumnas dalam perumahan sosial sebelumnya selalu terlihat signifikan, sehingga kini perusahaan negara tersebut ditargetkan menjadi bagian penting dalam program pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat.

"Karena dahulu setiap kali membicarakan perumahan sosial, selalu ada peran Perumnas, dan kini Perumnas harus kembali menjadi bagian penting dari program pembangunan 3 juta rumah," ujarnya.

Dikatakan seluruh konstruksi yang sebelumnya dikerjakan pihak swasta kini akan diambil alih Perumnas, agar perusahaan fokus menangani rumah rakyat tanpa perlu membangun rumah atau fasilitas mewah lainnya.

"Presiden bilang, udah jangan lihat masa lalu, kita lihat masa depan, nanti Perumnas dikasih uang, amankan logistik perumahan rakyat di seluruh Indonesia," tuturnya.

Fahri Hamzah menambahkan, Perumnas akan berperan sebagai offtaker perumahan sosial, sehingga semua pembangunan dapat terkoordinasi, termasuk proyek sejuta rumah hasil kerja sama dengan investor dari Qatar.

Selain itu, tanah milik pemerintah daerah yang siap dikonsolidasikan juga dapat dimanfaatkan, dengan pengusaha membangun rumah lalu hasilnya dibeli Perumnas untuk memastikan tujuan sosial tercapai.

"Jadi saya sendiri sudah lapor langsung ke Bapak Presiden dan Bapak Presiden senang kalau Perumnas dilibatkan kembali. Terutama untuk menjadi offtaker dari perumahan sosial. Supaya Perumnas fokus, tidak perlu dia punya rumah mewah, punya hotel mewah. Ngapain? Perumnas itu ngurus rumah rakyat saja," kata Fahri.