Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Dalam rangka pelaksanaan perkuliahan perdana mahasiswa Pascasarjana Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Stadium General bertemakan, ‘Pascasarjana Berdampak; Mendukung Perguruan Tinggi Menyiapkan Sumber Daya Manusia Unggul dalam Riset, Inovasi, dan Teknologi' di Ruang Syaikhona Mohammad Kholil, Gedung Graha Utama Lantai 10 UTM, Rabu (17/9/2025).
Dalam kuliah umum itu, UTM menghadirkan narasumber Prof Dr Dyah Sawitri, SE, MM selaku Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.
LLDIKTI merupakan lembaga satuan kerja di bawah Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi yang bertugas memfasilitasi dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di wilayah kerja masing-masing.
“Terima kasih kehadirannya Prof Dyah, ini tentu suatu kebanggan khususnya bagi mahasiswa baru Program Magister dan Program Doktor."
"Di awal perkuliahannya, mereka dihadiri dan diisi dengan kuliah umum langsung dari Prof Dyah,” ungkap Rektor UTM Prof Dr Safi’, SH, MH mengawali sambutannya.
Kesempatan tersebut menjadi momen sakral bagi kalangan Civitas Akademika UTM, termasuk bagi 21 mahasiswa baru yang menempuh Program Doktor.
Dengan rincian, delapan mahasiswa Program Doktor Pengelolaan Sumber Daya Alam dan 13 mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen.
Turut mengikuti kuliah umum sebanyak 39 mahasiswa baru yang menempuh enam Program Magister; Ilmu Hukum, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Magister Pendidikan Dasar.
Prof Safi’ menjelaskan, UTM merasa terpanggil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang ingin menempuh studi lanjut ke Program Doktor.
Maka pada tahun ini, UTM telah diberi kesempatan membuka secara perdana Program Doktor.
Sebelumnya, UTM mengajukan enam Program Doktor pada tahun ini.
Dua di antaranya telah disetujui dan hari ini telah memulai perkuliahan, yakni Program Doktor Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Program Doktor Ilmu Manajemen.
Sementara Program Doktor Ilmu Hukum tinggal menunggu visitasi Lapan, Program Doktor Manajemen Teknologi dan Program Doktor Ilmu Akuntansi masih dalam proses evaluasi dokumen oleh Direktorat Kelembagaan, terakhir Program Doktor Ilmu Ekonomi yang masih dalam proses penyiapan dokumen.
Prof Safi’ menegaskan, tekad UTM membuka Program-program Doktor tidak lepas dari tingginya tuntutan kebutuhan masyarakat untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui studi lanjutan ke jenjang yang lebih tinggi.
Namun, UTM tetap menyesuaikan dengan kesiapan dan kapasitas untuk membuka studi baru khususnya di bidang doktoral.
Dengan harapan, upaya menambah program-program studi baru, baik magister maupun doktoral bisa terkelola dengan baik, tidak terbentur kesiapan SDM serta sarana dan prasarana.
Menurutnya, Program Doktor sudah menjadi suatu kebutuhan masyarakat dalam upaya meningkatkan ataupun mengembangkan kapasitas keahlian yang bisa berkontribusi pada pengembangan masyarakat.
Karena itu, UTM dalam setiap pengajuan selalu didahului dengan penelitian tentang kebutuhan masyarakat.
“Sehingga saya yakin dan optimis, minat masyarakat untuk studi lanjut magister maupun ke jenjang doctoral."
"Makanya kenapa sementara ini, kami memilih Program Doktor yang sudah dua disetujui berdasarkan riset kebutuhan masyarakat di bidang Doktoral Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Doktoral Ilmu Manajemen,” pungkas Prof Safi’.
Pada kesempatan itu hadir sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Pulau Madura, di antaranya dari Universitas Wiraraja Sumenep, Universitas Islam Madura Pamekasan, Wakil Rektor (Warek) II UTM, Ir Ari Basuki, ST, MT, Warek III UTM, Surokim, SSos, SH,MSi, Dekan Fakultas Hukum UTM, Dr Erma Rusdiana, SH, MH, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UTM, Prof Dr Sutikno, SE, ME, serta Direktur Pascasarjana UTM, Prof Dr Bambang Haryadi, SE, MSi, AK, CA.
UTM saat ini memiliki total 7 fakultas dengan jumlah 37 program studi (prodi), sebanyak 14 prodi di antaranya sudah berpredikat Akreditasi Unggul.
Meliputi Prodi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Prodi D3 Entrepreneurship FEB, Prodi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik, Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik.
Selanjutnya, Prodi S1 Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi S1 Agribisnis Fakultas Pertanian, Prodi S1 Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian, Prodi S1 Agroekoteknologi Fakultas Pertanian.
Prodi S1 dan S2 Manajemen FEB, dan empat prodi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Pendidikan Guru Sekolah Dasar, PG PAUD, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Informatika.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bangkalan, Moch Fauzan Ja’far, SAg, SH, MH mengungkapkan, dari awal kepemimpinannya bersama Bupati Bangkalan, Lukman Hakim telah berkomitmen bahwa seluruh kebijakan dan program yang akan dihasilkan selama 5 tahun ke depan berbasis riset melalui kolaborasi bersama UTM.
“Dengan kehadiran Prof Dyah di UTM, mudah-mudahan nanti kolaborasi antara Pemkab Bangkalan dan UTM bisa semakin menguatkan,” ungkap Wabup Fauzan.
Kolaborasi UTM dan Pemkab Bangkalan, lanjutnya, selaras dengan semangat Kementerian Dikti dan Saintek yang menjadikan kampus harus berdampak.
Sebagaimana komitmen setiap pemerintah daerah bahwa setiap kebijakan harus betul-betul dirasakan, berdampak kepada masyarakat, dan berkembang untuk kesejahteran masyarakat.
“Makanya, pemerintah daerah harus bergandengan tangan dengan perguruan tinggi. Mohon arahan Prof Dyah ke depannya, berkaitan riset yang akan dilakukan para dosen untuk bisa dikerjasamakan dengan Pemkab Bangkalan,” pungkas Wabup Fauzan.