BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia akan melawan Arab Saudi pada 9 Oktober 2025.
Sebagai informasi, pertandingan yang digelar di Jeddah ini merupakan laga pembuka Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Grup B sendiri dihuni oleh tuan rumah, Timnas Indonesia, dan Irak.
Semua pertandingan grup ini bakal digelar di Jeddah.
Tim yang berhasil memuncaki grup berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Sementara itu,negara yang finis sebagai runner-up bakal tampil di putaran kelima.
Tim yang berakhir sebagai juru kunci harus angkat koper.
Semuanegara kini sedang mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Kabar mengejutkan lalu datang dari tuan rumah.
Tim berjulukan Elang Hijau dikabarkan berniat rekrut pelatih Arsenal.
Pelatih yang dimaksud yakni Nicholas Jover.
Nicholas Jover merupakan sosok di balikkemampuan bola matiArsenal yang mematikan.
Nicolas Jover disebut telah bergabung ke sesi latihan Timnas Arab Saudi sejak September 2025.
"Berita Harian Hawass Al-Ayed menyatakan bahwa Nicolas Jover hadir di kamp pelatihan tim nasional," ujar pembawa acara dalam siaran langsung Riyadiya TV.
"Para pemirsa yang budiman, Nicolas Jover akan hadir di kamp tim nasional dalam dua pertandingan berikutnya yang akan berlangsung pada bulan Oktober."
"Menambahkan seseorang yang berharga ini ke staf teknis merupakan berita baik," sambungnya.
Hal ini lalu mengundang komentar dari pengamat sepak bola nasional, Gita Suwondo.
Gita Suwondo mencoba menjelaskan alasan Arab Saudi merekrut Nicholas Jover.
Menurutnya,tim asuhan Herve Renardakan melakukan segala cara untuk bisa mengalahkan Timnas Indonesia.
Perlu diketahui,The Green Falconsmenderita kekalahan dari Indonesia pada laga terakhir dengan skor 0-2.
Kala itu Arab Saudi tumbang dari tim yang masih diasuh oleh Shin Tae-yong meski berhasil menguasai pertandingan.
Hasilyang sama tentu tak bisadialami merekadan mencetak gol lewat set-piece menjadi salah satu solusi.
“Pelatih Arab Saudi ini sadar bahwapenguasaan bola yang selama ini dimainkan saat melawan Indonesia di GBK gagal menembus pertahanan tim di tangan Shin Tae-yong," kata Gita Suwondo dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Ini alasannya dia pakai pelatih baru untuk set piece. Kalau sampai mentok mencetak gol, mengandalkanbola mati dari sepak pojok."
"Caranya dengan memaksa kita karena saat main di GBK itu mereka sampai mendapatkan 7 kali sepak pojok dan tidak membuahkan hasil."
"Tetapi kalau ini berhasil, akan menjadi sinyal bahaya untuk Indonesia,” ujarnya.