Padang (ANTARA) - Pakar politik dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar), Prof Asrinaldi mengatakan penunjukan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) menunjukkan kenegarawanan Presiden Prabowo Subianto.
"Ya (negarawan). Saya melihat Presiden Prabowo juga menunjukkan sikap profesionalitas dengan menunjuk Djamari Chaniago," kata Prof Asrinaldi di Padang, Kamis.
Guru besar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unand ini menilai sikap Prabowo Subianto sekaligus menunjukkan bahwa kepentingan bangsa di atas segalanya.
Untuk diketahui, Djamari Chaniago merupakan salah satu petinggi ABRI yang ikut merekomendasikan pemberhentian Prabowo saat masih aktif di TNI.
Bahkan, Prof Asrinaldi menyakini Prabowo Subianto sama sekali tidak melihat ke belakang atau saat Djamari Chaniago mengemban amanah sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira pada 1998.
Penulis buku berjudul "Politik Masyarakat Miskin Kota" ini mengatakan penunjukan Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam tidak lepas dari keinginan Presiden agar kerja-kerja di Kabinet Merah Putih dibantu langsung oleh orang-orang yang paham betul dengan kondisi yang pernah dilalui Presiden.
"Barangkali Presiden Prabowo yakin bahwa dia butuh orang seperti Djamari Chaniago," ujarnya.
Asrinaldi mengatakan setelah purnawirawan TNI kelahiran Kota Padang itu ditunjuk sebagai Menko Polkam yang baru, maka tugas-tugas berat sudah menantinya seperti menata dan memastikan stabilitas pemerintahan baik di internal maupun eksternal.
"Saya percaya dengan segudang pengalaman Djamari Chaniago, ia bisa mengemban tugas sebagai Menko Polkam," ujar dosen Unand Padang tersebut.
Prabowo Subianto melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Menko Polkam definitif setelah jabatan itu diisi sementara waktu oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.
Djamari dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Menko Polkam yang baru bersama sejumlah menteri dan wakil menteri lainnya, yang merupakan hasil dari perombakan (reshuffle) Ke-3 Kabinet Merah Putih.