Ratusan Menu MBG di Bangkalan Sudah Basi Saat Dibagikan, Siswa Kelaparan Terpaksa Makan di Kantin
Deddy Humana September 18, 2025 09:32 PM

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kualitas dan keamanan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan.

Saat ramai kasus keracunan di beberapa daerah pekan ini, ratusan menu MBG di beberapa sekolah di Bangkalan gagal dinikmati anak didik karena dicurigai sudah basi, Selasa (16/9/2025) lalu.

Temuan menu basi MBG itu pun menjadi buah bibir para orangtua siswa hingga Kamis (18/9/2025) pagi. Mereka mendapat informasi dari anak-anaknya bahwa tidak ada distribusi menu MBG karena ditarik setelah kondisinya basi.

Informasi yang berkembang, sekolah-sekolah yang gagal menerima pasokan MBG waktu itu terdiri dari SDN Mlajah 1 dan 2, SMAN 3, SMKN 1, dan SMKN 3 yang berlokasi di Kecamatan Kota Bangkalan.

“Anak saya bercerita kalau pada Selasa kemarin tidak ada MBG, karena muncul bau,” ungkap wali siswa SMAN 3 Bangkalan, Khotimah kepada SURYA, Kamis (18/9/2025).

Kondisi menu MBG tidak sampai di meja siswa itu dibenarkan pihak SDN Mlajah 1 dan 2, meski dalam keterangannya enggan dikutip. 

Hal senada disampaikan pihak SMKN 1 Bangkalan yang menerangkan tidak mau menerima setelah sempat disuguhi sample menu MBG.

Penelusuran SURYA, informasi berkaitan distribusi MBG yang ditarik kembali, tidak menimpa semua sekolah di kawasan Kota Bangkalan. Seperti halnya di SMAN 1 Bangkalan yang menerima semua paket MBG dalam kondisi baik.  

“Tidak ada masalah, kami menerima (MBG) Selasa, dapur lain mungkin. Kalau dapur untuk SMAN 1 itu dari dapur yang sudah dikawal langsung kodim dan polres,” kata Kepala SMAN 1 Bangkalan.

Tercatat ada 552 porsi MBG untuk SMAN 3 Bangkalan, Selasa (16/9/2025), yang juga ditarik kembali. Penarikan ratusan porsi makanan program prioritas pemerintah dalam upaya pemenuhan gizi siswa itu tidak lain karena bau menyengat saat pengecekan oleh pihak guru dan perwakilan siswa.

Pemeriksaan rutin menu MBG memang menjadi standard operating procedure (SOP) pihak SMAN 3 Bangkalan setelah menerima dari Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur penyedia makanan. Sebagaimana pemeriksaan yang dilakukan di ruang kelas IPA, Kamis (18/9/2025).

“Sebelum menu-menu MBG diserahkan kepada siswa, kami melihat terlebih dahulu. Ternyata Selasa itu, setelah dilihat muncul bau tidak enak,” ungkap Kepala SMAN 3 Bangkalan, Hendrik Dewantara di hadapan awak jurnalis.  

Mendapati menu MBG tidak seperti biasanya, lanjut Hendrik, beberapa guru akhirnya memanggil siswa dari perwakilan OSIS hingga perwakilan setiap kelas. Ternyata setelah dibuka dan dicium, ada bau yang terindikasi basi.

“Kami menanyakan kepada murid apakah sama bau yang kami rasakan, ternyata sama. Kami tidak membuka semua, tetapi mengambil sampel pada masing-masing tumpukan. ternyata sama (bau). Kami kemudian menghubungi pihak supervisor (SPPG) dan datang untuk mengecek dan langsung menarik makanan,” jelas Hendrik.

Menu MBG Selasa itu menyuguhkan nasi, rolade seiris daging, satu iris tempe, satu irisan buah melon. Setiap harinya, pengiriman MBG tiba di SMAN 3 Bangkalan sekitar pukul 09.00 WIB.  

Kondisi menu MBG yang tidak layak itu membuat para siswa kelaparan karena mereka telanjur tidak sarapan di rumah atau membawa bekal. Merea terpaksa membeli makanan dan minuman di kantin sekolah.

“Kalau tidak salah rolade atau olahan daging, jadi baunya kan beda dengan daging biasa (segar). Tetapi kalau rolade dalam kondisi basi, kan baunya sangat menyengat. Jadi kami tidak berani memberikan kepada siswa, takut nanti ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keracunan atau apa,” terang Hendrik.

Informasi yang didapat Hendrik dari SMKN 1 Bangkalan dan SMKN 3 Bangkalan menyebutkan, menu MBG pada Selasa juga ditarik oleh pihak SPPG.

“Apakah diganti atau tidak, kami akan komunikasi kembali. Tetapi saat itu tidak langsung diganti hingga sekarang,” pungkasnya. *****

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.