Jakarta (ANTARA) - Hampir 1.000 merek lokal sudah dipromosikan dalam waktu tiga bulan melalui Program Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol).

"Artinya dengan Gaspol, kita sudah mulai mengenal banyak 'brand-brand' Indonesia, sebelumnya banyak yang tidak tahu," kata Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Dewi Rokhayati.

Hal itu dia disampaikan pada "Jakarta International Investment, Trade, Tourism, Small and Medium Enterprise Expo (JITEX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis.

Melalui Gaspol, kata Dewi, para pegawai pemerintah menyebarkan informasi kepada masyarakat terkait merek-merek lokal yang perlu didukung agar ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bertumbuh.

"Setiap Kamis kami memakai produk lokal. Dari situ saja, sekitar 3.000 pegawai di Kemendag. Kalau setiap hari Kamis pakai lokal, terbayang berapa transaksi yang dihasilkan dari masing-masing pegawai, dalam membeli produk lokal," kata dia.

Menurut Dewi, survei menunjukkan hadirnya Program Gaspol meningkatkan pengetahuan pegawai yang juga akhirnya masyarakat terhadap merek-merek lokal dan ini bisa diterapkan kementerian lain dan pemerintah daerah.

"Bisa diduplikasi oleh kementerian lain. Bahkan Gubernur Jawa Tengah sudah juga mengeluarkan surat edaran terkait 'Gerakan Kamis Pakai Lokal', mereferensi dari 'Gerakan Kamis Pakai Lokal' yang diinisiasi Kementerian Perdagangan," katanya.

Program Gaspol diluncurkan di Kemendag pada Mei 2025 agar produk-produk lokal dapat mengisi pasar dalam negeri, khusus hasil karya pelaku UMKM. Selain itu, Program Gaspol juga bertujuan untuk mengamankan pasar dalam negeri.