Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya agar Jakarta menjadi kota global yang ramah investasi dan inovasi untuk mewujudkan visi masuk peringkat 50 dunia pada 2030.

"Berbagai gagasan dan inovasi menjadi modal penting bagi Jakarta untuk mewujudkan visinya sebagai 'Top 50 Global City' pada 2030," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno saat menghadiri "Jakarta Investment Festival (JIF) 2025" di Jakarta Pusat, Kamis.

Rano mengungkapkan bahwa Jakarta memiliki kekuatan inovasi kreatif sejak lama, mulai dari tradisi perdagangan masyarakat Betawi hingga lahirnya para pendiri perusahaan rintisan (startup) yang berpotensi menjadi perusahaan dengan tingkat nilai valuasi mencapai 1 miliar dolar AS (unicorn) di masa depan.

Kekuatan inovasi Jakarta bukan hanya pada aplikasi dan infrastruktur megah, tetapi juga ketangguhan masyarakatnya menemukan solusi atas tantangan sehari-hari.

Melalui "JIF 2025" diharapkan berbagai pihak bersama-sama mendorong Jakarta menjadi kota yang ramah bagi investasi dan inovasi.

Karena itu, forum ini memiliki arti strategis untuk mendorong "impact incubation" (program inkubasi yang berfokus pada pengembangan dan dukungan wirausaha sosial) dan mendukung para inovator membangun ekosistem inovasi berkelanjutan.

Wagub Rano juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal II 2025 sebesar 5,18 persen dengan kontribusi 16,61 persen terhadap perekonomian nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa Jakarta memiliki daya saing tinggi.

Capaian ini tidak lepas dari peran talenta muda, pengusaha, pendiri perusahaan rintisan, akademisi dan para "change makers" (individu atau kelompok yang menciptakan perubahan) yang terus menggerakkan roda ekonomi Jakarta melalui inovasi, kreativitas dan semangat kolaborasi.

"JIF 2025" yang mengusung tema "Invest SMART for a Global Start" merupakan momentum tepat, sebagai jembatan bagi para inovator dan pemangku kepentingan untuk memperluas jejaring, memperkuat ekosistem, sekaligus mempercepat lahirnya solusi yang berdampak bagi masyarakat.

Dia berharap "JIF 2025" menjadi sarana memperkenalkan dan memfasilitasi proyek-proyek potensial Jakarta, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan mitra lokal maupun internasional.