TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Banjir bandang melanda Kota Denpasar dan sekitarnya pada Rabu, 10 September 2025.
Dampak banjir bandang tersebut banyak dirasakan pedagang dan masyarakat yang langsung menjadi korban banjir.
Untuk meringankan korban terdampak banjir, Pimpinan Wilayah Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PW PGMI) Provinsi Bali membagikan sejumlah bantuan kepada 43 guru madrasah, pada Kamis, 18 September 2025.
“Penyerahan bantuan untuk guru madrasah di Kota Denpasar terdampak musibah banjir ini sebanyak 43 orang guru madrasah dapat terlaksana dengan baik.
Kalimat sabar dan berdoa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT semoga kepedulian ini bermanfaat,” kata Ketua Umum PW PGM Indonesia Provinsi Bali Dr. Drs. KH Abu Siri, M.Pd.I dalam sambutannya.
Penyerahan bantuan tersebut juga dihadiri CEO Talitha Group, Prof. Dr. H. Nurianto, MH, Kepala Seksi Pendis Kemenag Kota Denpasar H. Antoni, S.PdI, Ketua BAZNAS Provinsi Bali H. Yunus Naim, Ketua Yayasan Kalifa Nusantara, Direktur Madrasah Kalifa Nusantara dan seluruh Pengurus PW PGM Indonesia Provinsi Bali.
KH Abu Siri juga menyampaikan terima kasih atas support dan donasi dari Ketum PGM Indonesia KH Yaya Ropandi dan Pengurus PW PGM se Indonesia yang sudah berdonasi.
Juga Madrasah se-Bali yang berdonasi, Talitha Group, ITB STIKOM BALI, Yayasan Kalifa Nusantara (Sekretariat PGM Indonesia Provinsi Bali), PP Nurul Huda Subagan – Karangasem, PT. Dompu Golden Abadi dan dan semua Donatur Peduli Guru Madrasah.
“Hanya Allah SWT pemberi balasan terbaik untuk kita semua,” katanya. Dalam sambutannya Ketua Umum PW PGM Indonesia Provensi Bali memberikan semangat dan motivasi agar para guru madrasah tetap bersemangat.
Dikatakan, banjir mungkin telah mengambil banyak hal dari kita, tapi tidak akan mengambil harapan dan semangat kita untuk bangkit kembali.
“Kita adalah masyarakat yang tangguh dan kuat. Kita akan melewati ini bersama-sama dan membangun kembali dengan lebih baik.”
KH Abu Siri berharap kepada para guru madrasah secara khusus dan masyarakat pada umum agar tidak menyerah, karena setiap kesulitan adalah kesempatan untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat.
“Kita akan melewati ini dengan semangat dan kesabaran.”
“Kita tidak sendirian dalam menghadapi cobaan ini. Kita memiliki keluarga, teman, dan komunitas yang peduli dan siap membantu,” katanya. (*)