Agrowisata Belimbing Tulungagung Membuat Terobosan Penjualan di Tengah Turunnya Daya Beli Wisatawan
Cak Sur September 21, 2025 05:32 AM

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Kondisi ekonomi turut mempengaruhi Agrowisata Belimbing di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).

Mesti kunjungan tidak banyak berkurang, namun daya beli wisatawan menurun, dibanding kondisi setahun sebelumnya.

Mulyono, perintis Agrowisata Belimbing Moyoketen, mengatakan jika pihaknya harus membuat terobosan penjualan belimbing, agar volume penjualan tidak turun.

“Dulu kami menjual dengan dipaketkan, wisatawan tidak pernah menawar. Sekarang kami melayani wisatawan, misalnya hanya beli setengah paket buah yang kami siapkan,” ungkap Mulyono, Sabtu (20/9/2025).

Dalam situasi normal, di hari Sabtu dan Minggu, Agrowisata Moyoketen bisa menjual belimbing sekitar 6 ton.

Mulyono sendiri menjual 1,5 ton di antaranya.

Penjualan paling banyak kepada wisatawan yang datang dengan kendaraan pariwisata.

Angka penjualan ini, sempat menurun di bulan Agustus 2025 kemarin, karena banyak biro perjalanan wisata membatalkan kunjungan.

Selain karena banyak acara peringatan 17 Agustus, banyak kendaraan wisata yang terjebak kemacetan karnaval.

“Sekarang situasinya normal. Besok setidaknya ada sekitar 10.000 orang yang datang,” ucap Mulyono.

Untuk meningkatkan penjualan, Mulyono juga melakukan tawaran door to door ke para pengusaha atau pejabat.

Cara ini cukup efektif, karena banyak konsumen baru, namun konsumen lama yang meningkatkan penjualan.

Petani buah ini, sangat yakin dengan kualitas belimbing yang diproduksinya bisa diterima pasar secara luas.

“Saya akan selalu berusaha, agar usaha buah belimbing ini tidak mati, karena ini sudah terbukti sangat membantu warga,” tegasnya.

Mulyono juga melakukan inovasi, tidak hanya bertopang pada buah belimbing.

Alasannya, jika ada daerah lain yang bisa memroduksi belimbing dengan kualitas di atas Moyoketen, maka  pasar akan semakin surut.

Karenanya, Mulyono sedang mengembangkan buah-buah baru dengan kualitas premium, seperti jambu kristal dan jambu merah.

“Saya menggandeng orang yang benar-benar ahli untuk mengembangkan jambu kristal dan jambu merah. Saat ini produknya banyak masuk ke supermarket,” jelasnya.

Awal merintis di tahun 2002, Mulyono sendiri yang mulai berjualan belimbing.

Namun, saat ini ada sekitar 14 kios yang berdiri di Agrowisata Belimbing Moyoketen.

Agrowisata ini juga menumbuhkan usaha baru, seperti kuliner atau produk-produk lain selain belimbing.

Ada ratusan orang yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam wisata buah belimbing ini. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.