Benjolan di kepala sering kali menimbulkan rasa cemas, terutama jika muncul tiba-tiba atau tanpa diketahui penyebabnya. Dalam banyak kasus, benjolan bisa disebabkan oleh kondisi yang relatif jinak, seperti kista atau lipoma.
Meski begitu, benjolan juga dapat berkaitan dengan cedera maupun tumor. Karena itu, penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebab benjolan di kepala serta mengetahui kapan harus waspada dan memeriksakannya ke dokter.
Penyebab Benjolan di Kepala Belakang
Benjolan di kepala belakang bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti kista pilar, kista epidermoid hingga cedera. Dikutip dari laman Medical News Today, berikut di antaranya
1. Kista Pilar
Kista pilar merupakan kista kulit yang biasanya berkembang di kulit kepala, tapi juga bisa muncul di leher.
Kista ini berupa benjolan halus dan padat yang mengandung keratin, protein yang digunakan tubuh untuk membentuk rambut dan kuku. Biasanya kista ini tumbuh perlahan.
2. Lipoma
Lipoma adalah pertumbuhan lemak lunak yang bisa berkembang di bawah kulit. Benjolan ini bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, termasuk bagian kepala dan leher.
Ukurannya bisa bervariasi, tapi biasanya tidak terasa sakit. Biasanya lipoma terasa lunak dan kenyal, serta bisa bergerak ketika ditekan. Lipoma paling sering dialami oleh orang berusia 40-60 tahun dan sedikit lebih umum terjadi pada pria dibanding wanita.
3. Folikulitis Kulit Kepala
Folikulitis kulit kepala adalah kondisi ketika folikel rambut di kulit kepala mengalami peradangan. Peradangan yang timbul bisa menyebabkan benjolan berisi nanah yang menyerupai jerawat dan bisa membesar.
4. Kista Epidermoid
Kista epidermoid adalah benjolan kecil yang tidak berbahaya di bawah kulit. Benjolannya tumbuh lambat dan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya kista memiliki lubang kecil di bagian tengahnya
Seringkali kista ini jarang memerlukan perawatan. Namun, jika kista tumbuh dan berkembang cepat, pecah, atau menjadi infeksi, penting untuk memeriksakannya ke dokter.
5. Cedera
Cedera bisa menyebabkan benjolan di belakang kepala. Beberapa kemungkinan cedera kepala di antaranya:
- Jatuh
- Pukulan
- Benturan saat kecelakaan
Pukulan di belakang kepala bisa menyebabkan hematoma kuli kepala, yaitu penumpukan darah tepat di bawah kulit yang membentuk benjolan semi padat.
6. Tumor di Tulang Dasar Tengkorak
Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan di kepala belakang bisa merupakan tumor tulang. Salah satu jenis tumor tulang belakang leher yang paling umum adalah chordoma, tumor yang bisa tumbuh dari tulang di dasar tengkorak.
Namun, dibandingkan dengan semua jenis kanker tulang, chordoma tergolong jarang. Chordoma kecil biasanya tidak menimbulkan gejala yang nyata. Tapi gejala chordoma yang lebih besar bisa meliputi:
- Kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan
- Sakit kepala
- Masalah pendengaran
- Gangguan penglihatan.
7. Ingrown Hair
Ingrown hair terjadi saat rambut yang tidak bisa tumbuh dengan baik, malah tumbuh kembali di bawah kulit. Rambut yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan bintik-bintik yang menonjol, meradang, dan gatal.
Kapan Harus Waspada?
Penting untuk menghubungi dokter jika benjolan d belakang kepala:
- Semakin membesar atau semakin memburuk
- Menyebabkan rasa sakit yang parah atau masalah lainnya
- Adanya nanah atau cairan
- Terasa hangat saat disentuh atau area di sekitarnya berubah warna.
Sementara, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika salah sau gejala ini terjadi setelah cedera kepala:
- Pusing
- Muntah terus menerus
- Kehilangan kesadaran, lesu, kejang
- Pupil mata berukuran berbeda
- Bicara cadel, kebingungan, atau kehilangan ingatan
- Kesulitan keseimbangan atau berjalan.