BANJARMASAINPOST.CO.ID- Wakapendam XII/Tanjungpura Letkol Inf Agung W Palupi ungkap penyebab oknum TNI sampai pukul driver ojol di Jalan Seruni, Kota Pontianak, Kalbar.
Saat itu oknum TNI ini sedang terburu-buru, anaknya yang berada di dalam mobil dalam keadaan sakit hendak mengantarkan anaknya.
Dugaan sementara ada kejadian serempet atau faktor lainnya masih diselidiki sehingga pelaku menjadi emosi.
Saat itu pelaku merasa naik pitam dan langsung memukul korban.
Heboh kasus driver ojek online (ojol) bernama Teguh diduga menjadi korban pemukulan oleh oknum anggota TNI berinisial F.
Kejadian itu terjadi pada Sabtu 20 September 2025.
Imbas dari dipukul itu, Teguh menderita patah hidung hingga memar di bagian mata.
Kala itu, Teguh sedang mengantarkan orderan dari Jalan Seruni, Kecamatan Pontianak Timur menuju Jalan Ampera Raya.
Wakapendam XII/Tanjungpura, Letkol Inf Agung W Palupi, membenarkan peristiwa yang dilakukan oleh anggota TNI tersebut.
"Memang benar bahwa telah terjadi pemukulan dari oknum anggota TNI yang berinisial F sekitar pukul 14.00 WIB di Jalan Seruni dan sehabis Ashar tadi kita juga sudah terima beberapa laporan dari masyarakat di Pomdam XII/Tanjungpura," ujar Letkol Inf Agung saat konferensi pers di Mapomdam XII/Tanjungpura, Jalan Rahadi Usman, Kecamatan Pontianak Kota.
Pelaku Ditangkap
Letkol Inf Agung mengungkapkan telah melakukan gerak cepat sehingga telah mendapatkan oknum anggota TNI tersebut.
Ia juga menambahkan telah dilakukan mediasi antara pelaku, perwakilan keluarga korban serta perwakilan dari komunitas ojek online.
"Mediasi juga telah kita lakukan terhadap anggota keluarga korban dan pelaku pemukulan bahkan dari gojek juga dengan hasil mediasi. Untuk proses hukum tetap berlanjut, di persidangan militer, nanti sama-sama kita hormati persidangan dan hormati hasilnya," tegasnya.
Untuk saat ini, korban telah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Pontianak.
Motif F
Letkol Inf Agung, menjelaskan hasil pemeriksaan sementara dari peristiwa tersebut.
"Saat itu yang bersangkutan ini sedang terburu-buru, anaknya yang berada di dalam mobil dalam keadaan sakit hendak mengantarkan anaknya. Sehingga setelah ada kejadian serempet atau apa itu masih kita selidiki pelaku menjadi emosi," ucap Letkol Inf Agung.
Ia menambahkan bahwa saat itu korban merasa naik pitam dan langsung memukul korban.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pelaku telah meminta maaf serta bersedia menjalani proses hukum di pengadilan militer.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menghormati proses hukum dan akan terus dikawal.
"Sesuai dengan Komitmen pimpinan, mari sama-sama kita kawal proses ini dan menghormati hasilnya," tutupnya
Pelaku Minta Maaf
Atas tindakannya itu, pelaku resmi mengutarakan permintaan maaf.
Ia juga bersedia menanggung biaya pengobatan korban sekaligus menjalani proses hukum yang berlaku.
"Saya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga karena atas kekhilafan saya. Saya menyesal atas perbuatan saya dan untuk itu saya siap bertanggungjawab membantu pengobatan hingga sembuh hingga ke proses hukum yang harus saya jalankan," ucap F di Mapomdam XII/Tanjungpura pada Sabtu 20 September 2025.