Kronologi Santri Meninggal di Kepulauan Meranti Riau, Kemenkes: Sebabnya Cacar Air, Bukan Mpox
Willem Jonata September 22, 2025 10:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyampaikan penjelasan terkait kasus dugaan Mpox atau yang dikenal cacar monyet di Riau.

Hal ini merespons adanya dugaan kasus Mpox yang dialami dua santri di Kepulauan Meranti, Riau, Bs 13 tahun dan Zu 17 tahun.

Santri Bs meninggal dunia pada 20 September lalu dan Zu sempat dirawat di rumah sakit atau RSUD Kepulauan Meranti dan kini sudah dipulangkan.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan, sampai saat ini atau pada tahun ini tidak ada laporan Mpox di Riau dan Kepulauan Meranti.

“Hingga saat ini juga belum pernah ada pelaporan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia,” kata Aji dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9/2025).

Berdasarkan hasil investigasi awal, ada teman sekamar santri suspek yang mengalami cacar air.

Dengan demikian, tidak terdapat faktor risiko mengarah ke mpox.

Kronologi

Lebih lanjut, Aji merinci kronologi kasus dugaan Mpox di Riau ini. Sejak 12 September 2025, pasien BS mengalami demam di ponpes.

Setelah itu, BS mengalami bintik merah dan lesi bertambah banyak.

Pada 17 September 2025, pasien BS dibawa ke RSUD Kep Meranti karena lesi semakin bertambah banyak hingga ke organ vital dan kondisi pasien memburuk sehingga dilakukan tata laksana penanganan sesuai standar dan SOP.

18 September 2025, pasien Zu dibawa ke UGD RSUD Kep Meranti dengan keluhan demam dan ruam merah.

“Pada 20 September 2025, pasien BS meninggal dunia. Secara klinis mengarah ke varicella/cacar air. Pasien memiliki komorbid berupa infeksi selaput otak,” terang Aji.

Sementara, pasien Zu diperbolehkan pulang dan dilakukan isolasi mandiri pada 21 September 2025.

Sebagai bentuk kewaspadaan, RSUD menetapkan kasus tersebut sebagai suspek Mpox.

Dan sampai saat ini, masih menunggu hasil pemeriksaan.

Sambil berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, RSUD, dan pihak Pondok Pesantren.

“Dinkes juga melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengiriman dan pemeriksaan spesimen 2 kasus di Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan,” ungkap dia.

Kemenkes menghimbau agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kontak seksual berisiko.

Segera melapor ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala Mpox seperti demam, nyeri, sakit tenggorokan yang disertai ruam atau lesi pada kulit.

 

( Rina Ayu)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.