BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pembukaan rute penerbangan internasional Banjarmasin–Kuala Lumpur pada 20 Oktober 2025 disebut sebagai peluang besar bagi Kalimantan Selatan.

Namun, pakar ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Handry Imansyah, mengingatkan agar jalur baru ini tidak hanya dimanfaatkan warga Kalsel untuk bepergian ke Malaysia.

“Yang lebih penting justru bagaimana rute ini menarik arus wisatawan Malaysia datang ke Kalsel. Karena dampaknya akan langsung dirasakan pada sektor pariwisata dan perekonomian lokal,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, penerbangan internasional akan efektif jika diikuti pembenahan menyeluruh, mulai dari akses jalan menuju kawasan wisata, kebersihan, hingga profesionalisme layanan pariwisata.

Handry mengingatkan agar keberangkatan perdana yang dipimpin Gubernur Kalsel nanti tak sekadar seremonial. Menurutnya, kunjungan tersebut bisa menjadi momentum untuk belajar dari tata kelola pariwisata di Malaysia.

“Infrastruktur publik mereka terjadwal dengan baik menuju kawasan wisata. Itu yang harus kita contoh,” katanya.

Ia menilai, jika pembenahan tidak segera dilakukan, rute baru ini berisiko hanya bertahan sebentar karena rendahnya minat kunjungan balik dari Malaysia.

Tetapi, bila dikelola dengan strategi matang, jalur ini justru dapat membuka jalan bagi investasi, memperkuat pariwisata, serta menempatkan Kalsel sebagai gerbang penting di Pulau Kalimantan.

“Rute ini bukan hanya soal mobilitas orang, tetapi juga peluang masuknya investasi dan jejaring ekonomi. Ini yang harus ditangkap pemerintah daerah,” tuturnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)