Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Singgung Hal Ini, Soroti Penyebab Utamanya
Ines Noviadzani September 24, 2025 09:34 AM

Grid.ID - Dedi Mulyadi soroti ratusan siswa keracunan MBG di Bandung Barat. Sang gubernur soroti penyebab utama insiden tersebut.

Kualitas makan bergizi gratis (MBG) masih terus dipertanyakan. Pasalnya, tak sedikit siswa yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan yang disediakan.

Terbaru, kasus keracunan juga menimpa ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Insiden keracunan terjadi pada Senin (22/9/2025).

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah mengatakan menu makan bergizi gratis (MBG) yang disuguhkan adalah nasi, daging ayam kecap, tahu, sayur, hingga sepotong buah-buahan. Salah satu dari makanan yang disediakan diduga tidak layak konsumsi.

Diduga, daging ayam yang disuguhkan tidak layak konsumsi. Bau dari daging ayam yang disuguhkan juga sudah busuk.

"Yang makan tahu dan makan nasi tidak apa apa, terus makan daging ayam dari situ, daging ayam sudah berbau tidak enak, warna di dalamnya walaupun dia bumbu kecap kalau sehat tidak ada item-itemnya, ini mah sudah rada ada yang memar, buruk, ayamnya ada bulu-bulunya juga," kata Yuyun, dikutip dari Warta Kota.

Gejala-gejala keracunan yang dialami para siswa relatif sama, yaitu mulai dari pusing, mual, hingga muntah-muntah. Berdasarkan data yang diterima, mayoritas siswa yang mengalami keracunan adalah siswa SMK Pembangunan Bandung Barat (PBB).

"Gejala kebanyakan sesak napas, sama mual, muntah, pusing," tambahnya.

Selain siswa SMK, sejumlah siswa mulai dari jenjang PAUD maupun SMP juga mengalami hal serupa. Para siswa yang keracunan tersebut terbaring lemas di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan soal penyebab keracunan yang terjadi. Salah satunya adalah kesalahan teknis dalam proses memasak dan distribusi makanan.

“Secara umum problemnya adalah, di makanan itu basi, karena masaknya itu malam, kemudian didistribusikan dan dimakannya oleh siswa itu siang hari. Jadi waktunya sudah terlalu lama antara dimasak dan dimakan,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Ia menegasksan bahwa waktu memasak harus menyesuaikan dengan jam makan siswa agar makanan tetap segar. Dedi lantas meminta agar dapur penyelengara MBG menghindari memasak terlalu malam.

"Kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh," tambahnya.

Banyaknya kasus keracunan terkait pelaksanaan MBG ini membuat pemerintah harus melakukan evaluasi. Termasuk Dedi Mulyadi yang akan memanggil kepala MBG Jawa Barat untuk melakukan evaluasi terbuka.

“Ya kita gini deh, saya minggu depan mengundang kepala MBG yang membidangi di wilayah Jawa Barat untuk melakukan evaluasi secara paripurna, secara terbuka agar berbagai problem yang terjadi, keracunan siswa tidak terulang lagi,” tegas Dedi.

Kasus ratusan siswa keracunan MBG di Bandung Barat membuat Dedi Mulyadi akan melakukan evaluasi. Terlebih, penyebab keracunan diduga berkaitan dengan waktu memasak yang kurang tepat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.