BOLASPORT.COM - Erick Thohir sudah menyatakan proses naturalisasi harus hati-hati sejak Juli 2025, Malaysia malah terjerat skandal 3 bulan berselang.
Ketum PSSI, Erick Thohir pernah mewanti-wanti bahwa proses naturalisasi harus hati-hati.
Tiga bulan sejak omongan Erick, justru Timnas Malaysia terjerat skandal pemain ilegal.
Tepat pada Jumat (26/9/2025), FIFA resmi menjatuhkan hukuman kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengenai pemalsuan dokumen 7 pemain naturalisasi mereka.
"Komite DisiplinFIFAtelah menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM)," bunyi rilis FIFA.
"Dan tujuh pemain – Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano."
"Atas pelanggaran Pasal 22 Kode DisiplinFIFA(FDC) yang berkaitan dengan pemalsuan dan pemalsuan dokumen," tambahnya.
Atas pelanggaran ini,FAMharus membayar denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3M.
Pemain yang terlibat didenda sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41 juta rupiah.
Selanjutnya, tujuh pemain tersebut juga dilarang berada dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan sejak hukuman diberikan.
"FAMtelah mengajukan permohonan kelayakan kepadaFIFA, dan dalam prosesnya, menggunakan dokumen yang dimanipulasi untuk dapat menurunkan para pemain tersebut," bunyi rilis FIFA.
"Ketujuh pemain tersebut bermain untuk Malaysia melawan Vietnam dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Asia AFC Saudi Arabia 2027 pada 10 Juni 2025."
"Setelah ituFIFAmenerima pengaduan mengenai kelayakan Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano,"tambahnya.
Skandal yang dilakukan timnas Malaysia ini menjadi perhatian publik dan pecinta sepak bola.
Padahal sejak 3 bulan lalu, Ketum PSSI Erick Thohir pernah mewanti-wanti negara yang ingin menaturalisasi pemain.
Ia mengatakan naturalisasi tak boleh sembarangan dan dirinya enggan melakukan segala cara memproses pemain untuk dinaturalisasi.
"Ya kita sedang menunggu surat-surat dari dua pemain ini (Mauro Ziljstra dan Miliano Jonathans)," kataErick Thohirpada Juli 2025 lalu.
"Saya belum dapat surat-suratnya karena dalamnaturalisasiini harus hati-hati."
"Kita tak mau halalkan segala cara."
"Prototipe kita yang sudah sukses saat ini, gabung karena cintaTimnas Indonesia, dan tidak ada soal komersial, jadi kita hati-hati," tambahnya.
Pada Mei 2025 lalu, Erick Thohir juga sempat menyatakan bila timnas Indonesia harus bangga terhadap program naturalisasi lewat pemain berdarah Indonesia.
Hal ini untuk merespons kritikan dari negara lain yang juga melakukan program naturalisasi tapi tanpa hubungan darah.
"Tetapi yang kita harus banggakan kan pemainnaturalisasiIndonesia berdarah Indonesia," ujar pria nomor satu di PSSI tersebut.
"Beda dengan negara-negara lain yang selalu misalnya mendiskreditkanTimnas Indonesia."
"Mereka melakukannaturalisasi, enggak ada darahnya mereka. Nah, enggak ada negaranya mereka."
"Kalau kita jelas ada darah kita (Indonesia). Itu yang kita patut bangga."
"Jadi kalau tim nasional lain, negara lain, membahas Indonesia, biarkan saja."
"Mestinya mereka yang lebih malu. Kenapa? Mereka menaturalisasi pemain-pemain yang tidak ada darah mereka. Kalau kita ada darah kita gitu, iya kan? Oke," ujarnya.