Disebutkan, Kepsek di Jember Ternyata Sudah Dua Kali Aniaya Murid SD
Cak Sur September 28, 2025 04:32 AM

SURYA.CO.ID, JEMBER - M Khobir, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sanenrejo 2 Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), disebut sudah dua kali menganiaya siswa SD.

Siswa kelas V SD Sanenrejo 02 bernama Nizam, Arka dan Feros merupakan korban kedua. 

Sebab, pria berusia 55 tahun tersebut, sebelumnya pernah melakukan pengintaian terhadap murid di sekolah lain.

Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo, mengungkapan bahwa Khobir pernah melakukan pemukulan terhadap murid saat menjabat Kepala SDN di Desa Curahnongko pada 2023.

"Pelaku pernah melakukan penganiayaan yang sama terhadap muridnya. Namun, pada saat itu oleh orang tua murid tidak dilaporkan ke polisi," ungkap AKP Heri, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, saat itu perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga tidak sampai ditangani polisi.

"Motifnya sama, ketika itu muridnya ramai di kelas, yang bersangkutan emosi hingga melakukan pemukulan terhadap siswa," ucap AKP Heri.

Sementara itu, Intan Wahyu, ubu korban bernama Nizam, mengatakan bahwa kejadian pemukulan tersebut berlangsung di waktu mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas V SDN Sanenrejo 02 pada Jumat (27/9/2025).

"Saat itu anak-anak ramai, tidak bisa diatur, gurunya (bernama Iza) yang kebetulan putrinya pak kepala sekolah," ungkapnya.

Hal tersebut, membuat guru pendidikan agama ngambek. 

Kata Intan, yang bersangkutan kembali ke ruang guru meninggalkan siswa kelas V.

"Akhirnya beberapa siswa putri itu ngejar (guru) dan meminta agar ibu guru mengajar lagi. Lalu ibu guru itu bilang, anak-anak yang nakal itu suruh datang dan meminta maaf," ucapnya.

Namun, permintaan guru perempuan itu, lanjut Intan, tidak dituruti oleh siswa kelas V yang ramai. 

Hal itulah yang diduga membuat Khobir marah.

"Pak kepala sekolah langsung datang ke kelas. Marah-marah sambil mengatakan hal tidak pantas, lalu mendatangi anak-anak yang duduk di pojok, kemudian menendang anak saya dan anak satunya yang cedera parah, sama menampar satu orang korban," papar Intan.

Beruntung putranya tidak trauma, setelah ditendang oleh pelaku. 

Menurut Intan, putranya sudah mau kembali masuk sekolah.

"Karena memang kepala sekolahnya tidak ada di sini. Jadi anak-anak bisa dikondisikan, karena traumanya sudah membaik," tutur Intan.

Perempuan berhijab itu mengungkapkan, rekam jejak kepala sekolah suka menganiaya sebetulnya sudah jadi konsumsi umum bagi wali murid SDN Sanenrejo 02.

"Ternyata ini kejadian yang kedua kali. Bapak kepala sekolah itu di jabatan yang sebelumnya juga melakukan masalah seperti kemarin," beber Intan.

Intan meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember memberikan efek jera terhadap kepala sekolah tersebut, karena sudah dua kali melakukan pemukulan terhadap murid.

"Saya bukan bagaimana ya, soalnya ini kejadian yang kedua kali. Jangan sampai terulang kembali, jangan cuma dimutasi," ulasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.