TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO -Rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di sekitar TPA Sumompo Manado mendapat penolakan keras dari warga sekitar.
Tak hanya itu, warga juga meminta pemerintah Kota Manado untuk memindahkan TPA Sumompo ke TPA Ilo-Ilo.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo berlokasi di perbatasan antara Kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting, dan Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara.
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Ilo-Ilo atau yang juga dikenal sebagai TPA Regional Mamitarang, terletak di Desa Wori, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Fasilitas ini dibangun untuk melayani beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, seperti Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Minahasa.
Sebagai bentuk kekewaan warga sempat melakukan demo dan memblokade akses masuk TPA sehingga aktivitas pembuangan sampah terhenti.
Hal itu harus membuat Walikota Manado Andrei Angouw menemui warga untuk mendengar aspirasi masyarakat.
Andrei menyebut pembangunan IPLT di kawasan tersebut kemungkinan tidak dilanjutkan.
Sebenarnya apa yang membuat masyarakat bersikukuh menolak pembangunan IPLT ini.
Berikut wawancara tanya jawab antara host Tribun Manado bersama perwakilan warga Yasri Badoa:
Host: Apa alasan warga sehingga menggelar aksi demo:
Kita menggelar demo karena menolak keras pembangunan IPLT di TPA Sumompo.
Demo sudah berlangsung selama dua hari ini dan ini adalah aksi murni dari kekecewaan warga kepada pemerintah.
Host: Kenapa akhirnya memblokade akses pintu masuk ke TPA Sumompo?
Salah satu bentuk ekspresi kekecewaan kami sehingga melakukan blokade pintu masuk sehingga mobil sampah tidak bisa masuk.
Host: Apa alasan warga sampai bersikukuh menolak pembangunan IPLT?
Menurut kami pembangunan IPLT hanya akan merugikan masyarakat sekitar karena ujungnya akan mencemari lingkungan.
Apalagi dibangun diatas tumpukan sampah sehingga kedepannya kami melihat akan merugikan masyarakat sekitar.
Selain itu, pembangunan IPLT tidak disosialisasikan dulu kepada warga sehingga kami sangat kecewa.
Cukup kami bertahun-tahun merasakan kehidupan yang tidak nyaman karena menghirup bau sampah.
Jadi dengan ini kami menolak proyek pembangunan IPLT dengan berbagai alasan yang sangat merugikan masyarakat.
Host: Apakah sebelumnya warga sudah menyampaikan aspirasi ini kepada anggota DPRD Manado?
Sudah kita sudah sampaikan kepada anggota DPRD Manado bahkan sudah digelar rapat dengar pendapat.
Host: Apa alasan warga meminta TPA Sumompo dipindah ke TPA Ilo-Ilo?
Sebenarnya dari dulu kami telah minta TPA Sumompo dipindahkan karena memang sudah over kapasitas.
Untuk apa-apa TPA Ilo-Ilo dibangun dengan anggaran yang besar terus tidak digunakan semestinya.
Jadi kami meminta TPA Sumompo harus juga dipindahkan ke TPA Ilo-Ilo karena selain itu juga disini gas metana sudah sangat banyak.
Hal itu dibuktikan dengan sempat terbakarnya TPA Sumompo beberapa waktu yang sempat membuat warga sekitar kecewa.
Host: Kalau dua tuntutan warga ini tidak dikabulkan apa yang akan warga lakukan?
Kita akan lihat kedepannya seperti apa, karena kalau dipaksakan dibangun IPLT ini kita akan tempuh jalur hukum. (FER)