...Kalau kelas tiga dibilang penuh, bisa naik ke kelas dua tanpa tambahan biaya agar tak ada alasan kepada pasien kamar penuh

Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meluncurkan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas Program Berobat Gratis (Probis) Sumut Berkah.

Bobby meminta kepala daerah se-Sumatera Utara memastikan fasilitas kesehatan (faskes), sehingga tidak ada lagi menolak pasien dengan alasan kamar penuh.

"Eggak ada alasan penuh. Kalau kelas tiga dibilang penuh, bisa naik ke kelas dua tanpa tambahan biaya agar tak ada alasan kepada pasien kamar penuh," ucap Bobby usai meluncurkan UHC Prioritas Probis Sumut Berkah di Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Senin.

Gubernur mengatakan, Sumatera Utara telah mencapai UHC Prioritas sekitar 100,2 persen dengan keaktifan peserta 80,2 persen pada 1 September 2025.

Sedangkan Program Berobat Gratis Sumut Berkah mulai diterapkan pada 1 Oktober 2025.

"Kalau perlu pak bupati dan pak wali kota dicek rumah sakitnya. Kalau kelas duanya penuh, naik kelas satu. Jadi enggak ada alasan rumah sakit penuh," kata Bobby.

Ia meminta, setiap pihak terkait memaknai UHC Prioritas bukan sekadar memfasilitasi administrasi masyarakat yang berobat saja, tapi harus dimaknai melayani pasien sampai sembuh.

"Semua yang datang bisa sembuh, sehat dan dilayani. Jangan nunggu lama-lama di IGD, ketika kamar penuh disuruh pulang. Berarti UHC hanya mengcover rumah sakit, tanpa bisa dilayani dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, tutur dia, UHC Prioritas bertujuan agar masyarakat Sumut bisa berobat di mana saja.

Bobby mencontohkan, ketika ada seseorang di Kabupaten Langkat, Sumut, ingin berobat tetapi rumah sakit penuh, maka bisa berobat ke daerah tetangga dengan menggunakan KTP Sumut.

"Kalau ada anak kuliah di Yogya, Bandung, kalau sakit di daerah tempatnya kuliah, ia bisa berobat di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS (Kesehatan)," papar Bobby.

Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan, Sumut menjadi salah satu provinsi menjadi UHC Prioritas dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

"Dilihat dari pencapaian yang dicapai oleh Sumut, pencapaiannya menggembirakan. Maka kami apresiasi pak gub serta jajaran, DPRD serta seluruh pemkab dan pemkot," kata David.

Ia juga mengapresiasi, pemerintah daerah di Sumatera Utara mengcover 3,4 juta masyarakat Sumut untuk mendapatkan jaminan kesehatan.

Menurutnya, hal ini merupakan capaian yang besar. "Artinya lebih 20 persen penduduk Sumut ditanggung gotong royong antara provinsi dan kabupaten/kota," jelas David.