Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa menilai kinerja wasit Super League sampai pekan ketujuh tidak sesuai ekspektasi.

Kepada wartawan dalam acara "Refereeing Workshop for Media" di GBK Arena, Jakarta, Rabu, ia mengatakan sejauh ini keputusan tepat wasit adalah 89 persen.

Persentase itu masih di bawah ekspektasi 95 persen keputusan tepat dari wasit.

"Musim lalu di Liga 1, kami temukan ada 89 persen keputusan yang tepat, 11 persennya tidak tepat. Tapi jika Anda mungkin ingat, ini sebenarnya belum sesuai ekspektasi kami. Ekspektasi kami mencapai 95, 96, atau 97 persen," kata Ogawa.

"Makanya kami masih harus meningkatkan ini. Di musim ini, sama juga untuk Super League, persentasenya hampir sama, 89 persen," tambah dia.

Kabar baiknya, kata dia, kepemimpinan wasit Liga Championship (dulu Liga 2) "sedikit lebih baik".

"Tapi di Championship, statistiknya sedikit lebih baik," kata pria asal Jepang ini.

"Tapi saya yakin di Super League, persentase keputusan tepat akan meningkat, saya meyakini bakal mencapai 90, 91, 92, atau 93 persen. Makanya kami berupaya untuk mengedukasi dan mengembangkan wasit)," lanjut dia.

Dari hasil evaluasinya hingga Super League pekan ketujuh, Video Assistant Referee (VAR) harus berani mengintervensi wasit utama yang memimpin pertandingan, apabila ada keputusan yang kurang tepat.

Misalnya, kaca mata wasit utama memutuskan sebuah insiden berakhir hukuman penalti, namun sebenarnya VAR dapat melakukan intervensi sebagai bukan penalti karena mungkin pemain yang dilanggar melakukan diving dan semacamnya.

"Makanya kami lagi-lagi bilang ke wasit bahwa mereka harus percaya diri," kata pria berusia 66 tahun itu.

"Kami minta ke VAR supaya jangan lakukan itu terlalu sering. Cuma ketika ada kesalahan yang jelas dan sangat terlihat. Tapi di waktu berbeda, mereka akan bertanya, kenapa Anda tidak mengintervensi?

"Makanya di sini yang harus mereka tingkatkan supaya kita bisa meminimalisasi kesalahan. Ini salah satu yang jadi perhatian kami, VAR juga harus percaya diri ketika melakukan intervensi," tambah dia.

Borneo FC memimpin klasemen Super League dengan 18 poin dari enam pertandingan. Pesut Etam memimpin enam poin dari PSIM Yogyakarta yang menjadi pesaing terdekat mereka di peringkat kedua.