TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) Mandali efektif cegah tawuran remaja Bandarharjo dan Kuningan Kecamatan Semarang Utara.
Pokdarkamtibmas Mandali dibentuk secara swadaya oleh masyarakat di masing-masing kedua kelurahan tersebut.
Pokdarkamtibmas itu dibentuk sejak tahun 2017 karena keresahan masyarakat terkait sering terjadinya tawuran di jembatan Jl Boom Lama-Jl Lodan Raya.
Koordinator Pokdarkamtibmas Mandali, Heru Sanjaya, mengatakan, awalnya terbentuk Pokdarkamtibmas itu bernama Satgas Mandali.
Pembentukan Satgas itu dilatari sering terjadinya tawuran antar wilayah.
"Bedanya dengan zaman dulu, tawuran justru tidak semarak dan sesering ini. Kalau dulu hanya setiap bulan puasa, dini hari menjelang jam-jam orang sahur," tuturnya, Rabu (10/01/2025).
Satgas Mandali itu dipelopori oleh Bhabinkamtibmas dan politisi di wilayah tersebut. Semua warga dikumpulkan untuk membentuk Satgas itu.
"Waktu awal pembentukan, anggotanya berjumlah hampir 80 orang. Dari Setiap RT mendelegasikan minimal 2 orang untuk ikut satgas tersebut," tuturnya.
Menurutnya, satgas itu untuk pencegahan dan pengamanan wilayah.
Warga yang tergabung satgas itu melakukan patroli dan menindaklanjuti jika ada warga yang laporan.
"Waktu itu di RW 1 ada yang mabuk-mabukan di jalan, langsung kami bubarkan dan kami memberikan pengarahan," ujarnya.
Sejak itu, warga pun tergerak untuk bergabung ke satgas tersebut.
Warga sigap, setiap ada tawuran langsung membubarkan dan memberikan pengarahan kepada pelaku tawuran yang tertangkap.
"Kami memanggil orangtuanya, dan kami memberikan pengarahan serta membuat pernyataan. Jika mengulangi tindakan tawuran kami langsung koordinasi dengan Polsek Setempat," jelasnya.
Dikatakannya, satgas itu juga sering melakukan pembinaan kepada pemuda yang mabuk-mabukan di jembatan Boom Lama atau kerap diistilahkan Jalur Gaza.
Kebiasaan pemuda nongkrong sambil minum minuman keras menjadikan pengendara yang melintas di jembatan itu ketakutan.
"Dulu kami melakukan pendekatan dengan memberi mereka congyang, tetapi dengan syarat tidak minum-minum di sini (jembatan Boom Lama). Bahkan sejak ada Mandali, anak-anak yang tawuran ketika melihat kami patroli pada lari ketakutan," tuturnya.
Karena tidak diperbolehkan menangkap pelaku tawuran, kata dia, Satgas itu setiap patroli dikawal oleh polisi.
Hal ini membuat anggota satgas semakin berani membubarkan tawuran,dan menghadirkan orang tua pelaku untuk diberikan penyuluhan.
"Sejak itu tawuran semakin berkurang. Paling ada setahun sekali setiap puasa," kata dia.
Heru mengatakan kegiatan Satgas itu terus dikawal kepolisian. Hingga akhirnya Ketua Tim Elang Polsek Semarang Utara dijadikan sebagai pembina Satgas.
"Dari situlah berkembang ke kelurahan lain dan terbentuklah Pokdarkamtibmas Mandali," tuturnya.
Lanjutnya, Pokdarkamtibmas itu semakin berkembang. Bahkan Pokdarkamtibmas juga memiliki informan yang memberitahukan jika akan terjadi tawuran.
"Kami tongkrongi di lokasi itu. Sejak itu tawuran semakin berkurang dan takut jika melihat kami ada di lokasi," imbuhnya.
Ia mengatakan setiap akhir pekan, Mandali rutin menggelar patroli. Mereka berjaga di lokasi yang sering digunakan tawuran, yakni jembatan Boom Lama.
Tidak hanya itu, setiap satu bulan sekali, Pokdarkamtibmas Bandarharjo juga melakukan patroli gabungan dengan Kelurahan Kuningan.
"Kami berjaga dari pukul 22.00 hingga pukul 02.00, bahkan hingga pukul 03.00," ujarnya.
Hal yang sama dilakukan Pokdarkamtibmas Mandali Kelurahan Kuningan. Koordinator Pokdarkamtibmas Kuningan, Celestino menyebut Pokdarkamtibmas itu terbentuk sejak tahun 2017 karena seringnya terjadi tawuran.
"Kalau kami berantas tawuran secara sendiri tidak mungkin. Oleh sebab itu warga Kuningan bahu membahu untuk mengurangi kenakalan remaja, yakni tawuran," tuturnya.
Menurutnya, kelompok Pokdarkamtibmas itu bekerjasama dengan kepolisian untuk mencegah tawuran. Patroli sering dilakukan bersama untuk mengantisipasi tawuran.
"Jika ada warga yang mabuk-mabukan, kami bersama Bhabinkamtibmas meminta mereka untuk meninggalkan lokasi. Jika mengulangi akan dibawa ke Polsek. Begitu juga yang tawuran kami langsung bawa ke Polsek," kata dia.
Celestino menyebut patroli dilakukan dari pukul 22.00 hingga pukul 03.00. Saat ini hampir 100 orang warganya mengikuti Pokdarkamtibmas. Aktivitas tawuran semakin turun setelah adanya tim teresbut.
"Meski kami jaga, pelaku mengambil kesempatan tawuran pukul 04.00. Jadi kami kecolongan," tuturnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)