Sempat Dikira Asap Dari Bakaran Rak Telur, Saksi Mata Peristiwa Kebakaran Pasar Kemakmuran Kotabaru
Irfani Rahman October 03, 2025 09:33 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID KOTABARU - Duka mendalam masih tersisa di puing kebakaran Pasar Kemakmuran Kotabaru tepatnya di Blok G, Kotabaru, Kalimantan Selatan

Malam itu, Senin (29/9/2025) jelang tengah malam, api melumat hebat dari salah satu toko sembako, hingga meluas dan berdampak pada 205 kios, toko, tempat cukur rambut, tukang jahit, hingga warung makan di sekitaran Blok G.

Musibah ini menyita banyak perhatian, termasuk rasa penasaran banyak orang mengenai kronologis awal kejadian.

Diungkapkan Koordinator Keamanan Pasar Kemakmuran, Purwandi (35), sebelum kejadian, sekitar pukul 21.00 ia bersama rekanan duduk santai di depan pos sekuriti yang ada di sekitar Pusat Perbelanjaan Limbur Raya.

Di sekitar pukul 22.00 wita sekawanan yang sedang ngopi, ada asap dan aroma terbakar yang mereka hirup.

Menanggapi ini, awalnya mereka hanya mengira ada yang bakar rak bekas telur, karena sudah kerap menemui.

Namun aroma terbakar kali ini tidak mereka indahkan, karana setelah dicektidak ada orang yang menyalakan api.

Purwandi pun bersama rekan berinisiatip untuk melakukan pengecekan dengan mengitari beberapa lorong pasar hingga mengelilingi Blok G.

"Saat memutari Blok G ini, kami melihat ada kepulan asap di toko sembako Mama Ina," sebutnya, Rabu (2/10/2025).

Melihat ada potensi kebakaran ia mengarahkan rekanan untuk mengambil APAR di pos sekuriti. Sedangkan Purwandi berupaya memadamkan aliran listrik di sekitar TKP awal.

Namun sayangnya saat APAR dibawa ke lokasi, rooling door toko sembako tersebut sudah meledak dan api mengepul besar dari bagian dalam.

Purwandi pun menyuruh rekanan untuk memukul tiang listrik sebagai bentuk pesan Kedaruratan. 

"Dalam kondisi panik, saya juga langsung naik sepeda motor berangkat ke Damkar Kotabaru di belakangan Tempekong dan BPK Empat Serangkai," ujar Purwandi.

Tidak berselang lima menit, petugas damkar sudah tiba di lokasi, mengingat jarak tidak jauh untuk mencapai Blok G yang ada di belakang Limbur Raya.

Upaya pemadaman pun langsung dilakukan, meski api telah mulai membesar di sekitar pukul 23.00 wita itu.

Kondisi di sekitar lokasi pun tidak kalah panik, karena kawasan bangunan tua ini padat. Semua kios berisi barang dagangan, jasa cukur dan jahit, serta posisinya di gang kecil.

"Pokoknya malam itu panik. Karena api sudah membesar, ada yang menyelamatkan barang, ada yang memadamkan, ada pula yang menjarah barang-barang," tutur Puwandi.

Malam itu, api bertahan kurang lebih hingga 1 jam, baru bisa dikuasai. Sebagai bentuk tanggungjawab Purwandi sendiri baru pulang ke rumah sekitar pukul 05.00 wita untuk beristirahat. 

Dari kejadian ini, ia mengaku tidak ada rasa trauma. Mengingat pekerjaan sebagai koordinator koordinator keamanan juga harus sigap dalam bertindak apapun kondisinya. 

"Tapi kita juga berpesan untuk para pedagang. Matikan saja semua peralatan elektronik saat tutup. Kecuali penerangan bagian luar," imbaunya.

Hal ini guna mengantisipasi potensi Kebakaran yang dipicu arus pendek dan rusaknya instalasi listrik akibat terlalu lama digunakan.

 (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.