Jakarta (ANTARA) - Manajemen Borneo Hornbills menyatakan tidak akan memperpanjang kontrak center veteran Tri Hartanto guna menghadapi Indonesian Basketball League (IBL) 2026.

Dalam laman IBL yang dikutip di Jakarta, Selasa, pengumuman tersebut disampaikan manajemen melalui unggahan salam perpisahan di akun media sosial Instagram (IG) klub.

Keputusan menghentikan kerja sama itu karena manajemen menilai keberadaan Tri tidak sesuai untuk kebutuhan tim pada musim depan.

Pengelola tampak lebih memilih untuk melakukan peremajaan skuad dan mencari pemain frontcourt dengan kinerja dan durabilitas lebih tinggi.

Pebasket berumur 36 tahun itu bergabung dengan Borneo sejak akhir November 2024, setelah meninggalkan Hangtuah Jakarta yang dibelanya selama semusim.

Saat bergabung, tim berharap agar Tri tidak hanya memperkuat sektor dalam (front court) pertahanan lawan, tetapi juga menjadi sosok mentor bagi pemain-pemain muda tim.

Namun sepanjang musim reguler 2025, kontribusinya jauh dari harapan. Tri hanya dimainkan di 11 laga awal musim, dengan rata-rata waktu bermain 7,3 menit per pertandingan, serta membukukan rata-rata satu poin per laga (ppg) dan 1,1 rebound per laga (rpg).

Angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan penampilannya saat di Hangtuah maupun tim sebelumnya.

Sejak akhir April hingga musim berakhir pada Juni 2025, Tri tidak lagi masuk dalam susunan pemain utama dan abstain dari 10 pertandingan terakhir Borneo.

Karier profesional Tri Hartanto dalam dunia bola basket dimulai melalui Satya Wacana Salatiga pada tahun 2012. Dia kemudian pindah ke Pelita Jaya pada 2014 dan bertahan di klub tersebut hingga 2018.

Setelah itu, perjalanan kariernya membawanya ke sejumlah klub IBL lainnya, yakni NSH Mountain Gold (2018-2019), kembali ke Pelita Jaya (2019-2020), Bali United Basketball Club (2020-2022), Evos Thunder Bogor (2022-2023), Hangtuah Jakarta (2024), dan akhirnya berlabuh di Borneo.

Setelah kontrak tidak diperpanjang di Borneo Hornbills, masa depan Tri Hartanto kini masih terbuka untuk tim lain.

Hingga saat ini, belum diketahui apakah dia akan mencari klub baru di IBL atau memilih untuk mengakhiri kariernya di kasta tertinggi bola basket nasional itu.

Klub yang bermarkas di GOR Laga Tangkas, Bogor, itu juga belum mengumumkan pemain baru yang akan mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan center senior itu.