BANJARMASINPOST.CO.ID - Di tengah semaraknya Open Karate Championship Yusfi Cup 6 Tahun 2025 yang digelar di Q Mall Banjarbaru pada 4–5 Oktober 2025, muncul sosok muda yang mencuri perhatian publik karate Kalimantan Selatan, Sayyid Muhammad Tampan.
bocah berusia 6 tahun yang telah menunjukkan bakat luar biasa di dunia karate. Dia putra dari Sayyid Muhammad Yusfiansyah Al Azhmatkhan, sang legenda karate Kalsel sekaligus pendiri Yayasan Pendidikan Olahraga Karate (YPOK).
Tampan tampil gemilang dengan raihan 2 medali emas dan 2 medali perak di kategori kumite bebas usia dini turnamen, kata usia dini turnamen, kumite festival, dan kata festival.
“Alhamdulillah hasil yang sangat memuaskan untuk anak seusia enam tahun. Ia mulai terlihat sebagai cikal bakal penerus Yusfi junior,” ujar penyelenggara sekaligus ayah Muhammad tampan, Sayyid Muhammad Yusfiansyah Al Azhmatkhan dalam pesan WhatsApp kepada wartawan.
Latihan sejak usia 4 tahun membuat bocah kelahiran Banjarbaru, 27 Juni 2019 ini semakin percaya diri di atas tatami. Ia kini menjadi simbol harapan baru bagi regenerasi karate Kalsel.
Kejuaraan yang diikuti oleh 17 kontingen dari berbagai daerah di antaranya Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu mempertandingkan 40 kelas dengan semangat tinggi dari para karateka muda.
Hasil akhir menunjukkan Dojo Excellent Kota Banjarbaru keluar sebagai Juara Umum dengan raihan 21 emas, 20 perak, dan 13 perunggu.
Posisi kedua ditempati Dojo MAN 4 Banjar (5 emas, 5 perak, 9 perunggu), disusul YPOK Kabupaten Tapin di posisi ketiga (3 emas, 2 perak, 7 perunggu).
Adapun gelar Master Karate Putra dan Putri diraih oleh Muhammad Rizky Hermawan dan Putri Febrianti.
Menurut Sayyid M. Yusfiansyah, kegiatan Yusfi Cup 6 ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga bagian dari misi besar untuk mengembangkan karate di bawah YPOK Kalimantan Selatan, sekaligus menambah jam terbang dan prestasi para atlet muda YPOK.
“Setelah menjadi juara umum pertama di ajang FORNAS VIII NTB yang lalu, kejuaraan ini juga menjadi ajang pemanasan atlet YPOK Kalsel menuju TAFISA ASEAN 2026 di Kalimantan Timur, di mana Indonesia menjadi tuan rumah olahraga kemasyarakatan. Setelah itu, target kami adalah tampil di TAFISA Dunia atau Olimpiade di Riyadh, Arab Saudi,” terang Sayyid.
Untuk diketahui, FORDA, FORNAS, dan TAFISA ASEAN digelar setiap dua tahun sekali, sedangkan TAFISA Dunia berlangsung empat tahun sekali.
Adapun untuk Inorga YPOK termasuk di dalamnya (menjadi anggota member TAFISA) yaitu di Shotokan Karate Do of United Nations (SKDUN).
“Insya Allah ini menjadi karate masa depan, karena karate juga mempelajari permainan senjata,” tambah Sayyid.
(Banjarmasinpost.co.id)