Melaju di Jalanan Menurun, Begini Kronologis Motor Pasutri di Bogor Tabrak Tugu, Suami Tewas
Hari Widodo October 14, 2025 06:34 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak mampu mengendalikan motor yang dikendarai saat turunan, sebuah motor yang tengah melaju kencang di sebuah jalanan menurun di Kabupaten Bogor,  Jawa Barat menabrak keras tugu.

Insiden kecelakaan yang terjadi di jalur wisata Pabangbon, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor Senin (13/10/2025) sekira pukul 10.05 WIB membuat pasangan suami istri jatuh terpental.

Nahas dialami korban pria berinisial ARR. Benturan hebat yang dialami membuatnya tewas di lokasi kejadian. Sedangkan istrinya berinisial FHF dalam kondisi kritis.

 Korban luka berat menjalani perawatan insentif di RSUD M. Noh Rur Leuwiliang. Keduanya merupakan warga Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya menyampaikan kronologi kecelakaan maut.

"Saat melintasi jalan menurun pengendara kendaraan sepeda motor tersebut tidak dapat menguasai laju kendaraannya sehingga oleng dan menabrak tembok tugu vila yang berada dipinggir jalan sebelah kiri," kata Ipda Ferdhyan Mulya dikutip dari TribunnewsBogor, Selasa (14/10/2025).

Detik-detik kejadian kecelakaan lalu lintas itupun terekam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Dalam video yang beredar, sepeda motor Honda Vario berpelat nomor F 6286 FHF itu melaju dengan kecepatan tinggi lalu menabrak sebuah tugu.

 Kemudian keduanya terpental dari kendaraan dan tergeletak tak berdaya hingga akhirnya warga yang berada di sekitar lokasi berdatangan.

"Keduanya mengalami luka berat di kepala," ujar Ipda Ferdhyan Mulya.

Tak Kuat Nanjak

Kecelakaan tunggal menimpa satu keluarga di Jalan Raya Trans Seram, tepatnya di Desa Waisarissa, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (13/10/2025) siang.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.40 WIT ketika satu unit sepeda motor Yamaha Vario bernomor polisi DE 2608 LP yang ditumpangi tiga orang terperosok ke jurang sedalam 10 meter di kawasan tanjakan Gunung Parang.

Kendaraan yang dikemudikan MS (57), seorang petani, melaju dari arah Desa Waipirit menuju Dusun Hato Alang. 

Di atas motor, ia berboncengan bersama istrinya MP (52) dan anak mereka AS (10).

Namun, sesampainya di tanjakan Gunung Parang, motor diduga tidak kuat menanjak. 

engendara kehilangan kendali hingga akhirnya kendaraan beserta penumpangnya terjatuh dan masuk ke dalam jurang.

Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras segera berhamburan ke lokasi dan mengevakuasi para korban dari dasar jurang.

Akibat kejadian tersebut, MP meninggal dunia di tempat akibat benturan keras di kepala dan luka serius di wajah. 

 Sementara MS mengalami nyeri di bagian dada dan lecet di siku, dan AS menderita luka lecet di hidung serta nyeri tubuh.

Kasihumas Polres SBB, AKP J. R. Soplanit, membenarkan kejadian tersebut. 

Ia menyebut penyebab sementara kecelakaan diduga akibat kelalaian pengendara dan kondisi kendaraan yang tidak layak untuk melintasi tanjakan.

“Petugas sudah melakukan olah TKP, mengevakuasi korban, mengamankan barang bukti, serta meminta keterangan saksi di lapangan,” ungkap AKP Soplanit dikutip dari  TribunAmbon.com, Selasa (14/10/2025).

Kerugian material akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp. 500 ribu.

 Lebih lanjut, AKP Soplanit mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dan memeriksa kondisi kendaraan sebelum bepergian.

Terutama saat melewati jalur tanjakan dan turunan yang rawan kecelakaan.

“Pastikan sistem rem berfungsi baik, tekanan ban sesuai, dan kendaraan dalam kondisi prima. Jangan membawa muatan berlebih dan selalu gunakan helm berstandar SNI,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar pengendara tidak menggunakan ponsel saat berkendara dan selalu fokus di jalan.

“Kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Mari kita jadi pengendara yang tertib, disiplin, dan mengutamakan keselamatan diri serta orang lain,” tutup Kasi Humas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.