Istanbul (ANTARA) - Pemerintah Wilayah Los Angeles, California, Selasa (14/10), menyatakan keadaan darurat menyusul operasi penggerebekan oleh Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) yang dinilai mengganggu perekonomian lokal serta menimbulkan ketakutan di kalangan imigran.

Keputusan tersebut disetujui dengan suara 4 banding 1 oleh Dewan Pengawas Wilayah Los Angeles.

Dengan status darurat, pemerintah setempat dapat memobilisasi sumber daya tambahan untuk membantu warga yang mengaku terdampak secara finansial akibat operasi ICE, sebagaimana dilaporkan ABC News.

Pejabat wilayah mengatakan Los Angeles merupakan rumah bagi lebih dari tiga juta imigran.

Penggerebekan yang dilakukan otoritas federal disebut telah menimbulkan "ketakutan luas", menurunkan tingkat kehadiran di tempat kerja, serta mengganggu kegiatan ekonomi dan layanan publik seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.

“Apa yang terjadi di komunitas kami adalah keadaan darurat — dan Wilayah Los Angeles memperlakukannya seperti itu,” kata Pengawas Wilayah Lindsey Horvath dalam pernyataan tertulisnya.

“Penetapan Keadaan Darurat Lokal memastikan seluruh kekuatan pemerintah wilayah dikerahkan untuk mendukung komunitas imigran yang menjadi sasaran tindakan federal,” lanjut pernyataan tersebut.

Sejak Juni, protes terhadap operasi ICE terus berlangsung di berbagai wilayah Los Angeles. Para demonstran menuntut pembebasan imigran tidak berdokumen yang ditahan, sementara sejumlah bentrokan sempat terjadi antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya memerintahkan pengerahan Garda Nasional untuk membantu mengendalikan situasi di kota tersebut, seraya menyalahkan pejabat dari Partai Demokrat atas meningkatnya kerusuhan di wilayah itu.

Sumber: Anadolu