Menteri HAM Natalius Pigai: Saya Pintar, Tapi Pintarnya Saya Sembunyikan
Acos Abdul Qodir October 16, 2025 02:31 AM
Ringkasan Berita:
  • Menteri HAM Pigai kelakar soal kepintaran yang disembunyikan saat pidato di Jimly Award 2025.
  • Ia mengaku pernah ditolak 33 LSM dan TNI saat seleksi Komnas HAM.
  • Jimly puji perjuangan akar rumput, sejalan dengan latar Pigai sebagai korban konflik HAM.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai melontarkan kelakar reflektif saat menerima penghargaan dalam acara Jimly Award di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Dalam pidatonya, ia menyebut dirinya pintar, namun kepintarannya itu sengaja ia sembunyikan.

“Ya saya memang pintar, tapi pintarnya saya saya sembunyiin. Agar dia apa, orang yang sembunyikan kepintaran, kecerdasannya sekarang jadi menteri di republik ini,” kata Pigai di hadapan tamu undangan.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengenang masa ketika dirinya mengikuti seleksi Komisioner Komnas HAM 13 tahun lalu. Saat itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menjadi ketua tim seleksi.

“Saya ingat 13 tahun yang lalu Prof Jimly nanya waktu beliau ketua tim seleksi komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai kau ini siapa. Ini 33 NGO nasional semua tolak, termasuk yang tadi-tadi itu (hadir di acara ini) menolak saya,” ujarnya.

Pigai juga menyebut, penolakan datang dari berbagai pihak, termasuk surat dari Mabes TNI dan Pangdam Papua. Ia mengaku berasal dari keluarga korban pelanggaran HAM, sementara pihak-pihak yang menolak adalah bagian dari konflik yang ia alami.

“Saya bilang Prof (Jimly), saya berasal dari keluarga korban, NGO civil society adalah pembelah, TNI yang menolak saya adalah pelaku. Pelaku dan pembelah bersatu menyerang yang korban. Prof Jimly bilang kau ini pintar juga ya,” tutur Pigai.

Jimly Asshiddiqie dalam sambutannya menekankan bahwa Jimly Award diberikan kepada tokoh-tokoh yang berjuang dari akar rumput, bukan dari kalangan elite.

“Selama sepuluh tahun saya melihat, mayoritas yang diberi penghargaan ini adalah pejabat dan lembaga-lembaga resmi. Sekarang saatnya kita beri ruang bagi mereka yang bekerja di akar rumput,” ujar Jimly.

Pernyataan ini memperkuat konteks reflektif pidato Pigai, yang mengungkap masa lalu penuh penolakan sebelum akhirnya dipercaya sebagai Menteri HAM.

Acara Jimly Award 2025 digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh-tokoh yang dinilai berkontribusi dalam penguatan demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia. Pigai hadir sebagai salah satu penerima penghargaan atas kiprahnya di bidang HAM.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.