Penyerapan Rumah Subsidi di Jatim Nomor 4 Nasional, Menteri PKP Pastikan Bunga 5 Persen untuk MBR
Deddy Humana October 16, 2025 11:32 PM

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pemerintah pusat tengah mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor perumahan.

Untuk itu, Kamis (16/10/2025), secara khusus Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI menggelar forum sosiasliasi KUR Perumahan dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Hotel Shangri-La Surabaya.

Dipimpin langsung oleh Menteri PKP, Maruarar Sirait serta dihadiri Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan juga Mendagri Tito Karnavian, forum tersebut turut mengundang lintas elemen yang bersinggungan langsung dengan sektor perumahan.

Dalam kesempatan itu, Menteri PKP menegaskan dalam waktu 2,5 bulan ke depan, pihaknya akan menggenjot penyerapan rumah subsidi sebagai upaya mendorong kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Betul sekarang penyerapan rumah subsidi di Jatim masih nomor empat dari nasional. Padahal Jatim jumlah penduduknya nomor dua nasional, paling tidak harusnya nomor dua juga penyerapan rumah subsidinya,” kata Maruarar.

Presiden Prabowo menggelontor 35.000 rumah di tahun ini, maka seharusnya untuk bisa menangkap peluang tersebut, Jatim juga harus lebih banyak untuk realisasi penyerapan rumah subsidi.

Rumah subsidi bagi MBR dikatakannya menjadi program strategis yang tidak hanya memberikan kebutuhan dasar hunian layak, tetapi juga mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Saya yakin akan ada perkembangan luar biasa karena satu rumah subsidi yang kerja lima orang. Tadi kita sudah hitung kalau ada sekitar 15 persen saja rakyat Indonesia ada di Jatim, maka yang kerja akan ada 250.000 orang,” tegasnya.

Belum lagi dikatakan dampak positif yang akan didulang oleh toko bangunan, pelaku UMKM di sekitar lokasi perumahan dibangun, notaris, perbankan, asuransi, developer dan banyak lagi.

“Pokoknya banyak yang akan bergerak untuk menyumbang pengurangan kemiskinan di Jatim, khususnya dari geraknya sektor perumahan ini,” tegasnya.

Untuk itu memanfaatkan 2,5 bulan hingga akhir tahun 2025, pihaknya meminta dukungan dari Pemprov Jatim untuk sama-sama mendorong penyerapan rumah subsidi bagi warga MBR.

“Saya juga umumkan bunga rumah subsidi tidak naik, bunganya tetap 5 persen. Bunganya tetap 5 persen akan sangat membantu rakyat. Dan kemudian DP-nya tetap 1 persen,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh AHY yang menegaskan bahwa urusan perumahan adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat.

Itulah mengapa dikatakan AHY, Presiden Prabowo sangat memprioritaskan pembangunan dan inovasi rumah rakyat terutama MBR.

AHY mengatakan, sampai saat ini banyak yang belum punya rumah dan tinggal di rumah tidak layak huni.

"Maka berbagai skema intensif untuk meringankan membantu masyarakat untuk mendapatkan akses pembiayaan terhadap perumahan yang terjangkau terus dilakukan. Dan ini diharapkan mendapatkan dukungan semua pihak karena tidak mungkin hanya dikawal pemerintah pusat,” pungkasnya. *****

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.