Jenazah Bang Malek dikebumikan di Gampong Ceurih Blang Mee, Kecamatan Delima, Pidie, Kamis (16/10/2025).
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Tgk Adam Malek bin Nurdin atau kerap disapa Bang Malek, meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Jenazah Bang Malek dikebumikan di Gampong Ceurih Blang Mee, Kecamatan Delima, Pidie, Kamis (16/10/2025).
Data diperoleh Serambinews.com, Bang Malek adalah eks Tripoli Libya. Di kalangan KPA Bang Malek digelar dengan Mualimin.
Bang Malek bersama ratusan anggota Gerakan Aceh Merdeka atau GAM pernah dikirim ke Libya saat dipimpin Presiden Muammar Khadafi, untuk latihan militer diawal tahun 1990.
"Saya dengan Bang Malek satu leting saat ke Libya sekitar tahun 1990.
Saat itu, Bang Malek dari Malaysia, kalau saya berangkat dari Aceh," kata Bupati Pidie, Sarjani Abdullah SH MH, kepada Serambinews.com, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, Bang Malek sosok teman setia. Saat dirinya membuka kedai runcit di Malaysia, di Balakong Kajang. Kampong Jawa Klang pada tahun 1994.
"Saat itu, saya kerap dikejar polis sehingga harus bersembunyi di rumah, sehingga Bang Malek yang mengantarkan nasi.
Bahkan, Bang Malek sering menjaga kedai runcit milik saya saat terjadi operasi," kenang Bupati Sarjani.
Ia menyebutkan, saat pulang ke Aceh tahun 2000. Namun, tahun 2024 dirinya pernah berjumpa dengan almarhum. Kala itu, Bang Malek masih segar bugar.
"Bang Malek pulang pergi dari Aceh - Malaysia, sebab almarhum memiliki IC Malaysia," ujarnya.
Kata Bupati Sarjani, terakhir Bang Malek pulang Malaysia menceritakan jika almarhum menderita sakit jantung.
Sehingga almahum harus pasang ring jantung. Sakit jantung yang didera almarhum sudah parah, akibatnya dokter meminta dibedah.
"Saat Bang Malek berobat ke Jakarta, saya juga membantu dana. Saya dengan Bang Malek dan istrinya memiliki hubungan baik.
Kita doakan almahum diampuni dosanya dan menjadi ahli syurga. Masyarakat Pidie kita harapkan supaya mendo'akan almarhum, yang telah dipanggil Allah lebih dahulu," harap Saarjani. (*)