Balita Meninggal Tercebur Sumur Sedalam 22 Meter di Magetan, Warga Temboro Berduka
Cak Sur October 17, 2025 12:32 AM
Ringkasan Berita:
  • Balita usia 1,5 tahun meninggal dunia tercebur sumur sedalam 22 meter di Magetan, Jawa Timur. Insiden tragis ini gegerkan warga Desa Temboro, Kecamatan Karas.
  • Korban terjatuh ke sumur lama yang penutupnya dibuka sementara, untuk buang air pengeboran sumur baru. Ayah korban, temukan anaknya sudah tak bernyawa.
  • Keluarga terima musibah, tolak autopsi. Polisi imbau waspada bahaya sumur terbuka, tingkatkan pengawasan anak.

 

SURYA.CO.ID, MAGETAN – Nasib tragis menimpa seorang balita perempuan berusia 1,5 tahun di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim). 

Korban ditemukan tak bernyawa, setelah tercebur ke dalam sumur lama sedalam 22 meter dengan diameter sekitar 110 centimeter pada Kamis (16/10/2025) pagi. 

Peristiwa memilukan ini, sontak mengejutkan dan menyelimuti duka warga setempat.

Balita malang tersebut diketahui merupakan putri dari pasangan Abu Khoir (44) dan Nuvita Ika Rahmawati (38), warga Dusun/DesaTemboro.

Kronologi Kejadian: Pulang Sekolah Berujung Petaka

Kapolsek Karas, AKP Danang Rahayu Winarno, menjelaskan kronologi kejadian yang berlangsung sekitar pukul 06.30 WIB. 

Menurutnya, sebelum insiden terjadi, sang ayah baru saja pulang mengantar anak sulungnya ke sekolah. 

Saat itu, korban ikut dibonceng bersama ayahnya menggunakan sepeda motor.

Setibanya di rumah, ayah korban menurunkan kedua anaknya. 

Namun, tak disangka, balita tersebut tiba-tiba berjalan menuju area sumur bor baru yang sedang dikerjakan. 

"Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari arah sumur lama, yang berjarak sekitar lima meter di depan rumah," ungkap AKP Danang.

Mendengar suara mencurigakan, ayah korban segera mengecek. 

Betapa terkejutnya ia saat mendapati putrinya sudah tercebur ke dalam sumur lama. 

Penutup Sumur Terbuka Sementara

AKP Danang menambahkan, sumur lama tersebut sebelumnya sudah ditutup rapat dengan gulungan talang karpet. 

Namun, pada pagi nahas itu, penutup sumur dibuka sementara. 

"Penutup dibuka sementara untuk membuang air hasil pengeboran dari sumur baru," beber AKP Danang. 

Diduga, kelalaian inilah yang menyebabkan balita tersebut luput dari pengawasan dan terjatuh.

Evakuasi Dramatis dan Dugaan Gas Beracun

Melihat anaknya tercebur, sang ayah spontan berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk membantu proses evakuasi. 

Proses evakuasi berlangsung dramatis. Diduga sumur di lokasi kejadian mengandung gas beracun, sehingga warga terlebih dahulu melakukan proses blower untuk mengeluarkan gas sebelum menurunkan alat bantu pengangkat.

"Korban berhasil diangkat dan segera dibawa ke Puskesmas Pembantu setempat. Namun, petugas medis menyatakan balita tersebut sudah meninggal dunia," jelas AKP Danang dengan nada prihatin.

Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan, Keluarga Tolak Autopsi

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. 

Terdapat luka benjol di kepala bagian belakang kiri, serta keluarnya cairan dari hidung dan mulut, yang diduga akibat benturan saat terjatuh dan tenggelam.

Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah.

Mereka menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut pada jenazah korban. 

"Jenazah dibawa pulang oleh orang tuanya untuk dimakamkan," pungkas AKP Danang.

Peringatan Penting untuk Keselamatan Anak

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, untuk senantiasa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di lingkungan yang berpotensi membahayakan seperti sumur atau area konstruksi. Keselamatan buah hati adalah prioritas utama.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.