Eks Liverpool, Jonjo Shelvey, memilih berkarier di divisi dua Uni Emirat Arab (UEA) ketimbang di Inggris. Dia menilai negaranya saat ini tidak aman buat anaknya.

Shelvey bergabung ke klub divisi dua Uni Emirat Arab, Arabian Falcons, pada September 2025. Arabian Falcons menjadi klub ketiga Shelvey di tahun ini setelah Eyupspor dan Burnley.

Arabian Falcons berharap Shelvey mampu membantu tim dengan segudang pengalamannya. Eks Timnas Inggris itu pun senang bisa memulai karier barunya di Uni Emirat Arab.

Jonjo Shelvey mengakui uang bukan faktor utama dirinya pindah ke Uni Emirat Arab. Pemain berusia 33 tahun ini menyebut keputusannya gabung ke Arabian Falcons demi keselamatan anak-anaknya.

Shelvey menilai Inggris, utamanya London, sudah tidak aman untuk ditinggali karena banyaknya kriminalitas. Dia juga khawatir melihat warga lokal yang mencintai negaranya ditangkap hanya karena cuitan menolak imigran ilegal di media sosial.

"Sejujurnya, saya tidak ingin anak-anak saya tumbuh besar di Inggris lagi. Kami sangat beruntung tinggal di daerah yang nyaman di Inggris, tetapi di tempat asal saya, menurut saya, tak ada rasa aman," kata Shelvey, dilansir dari .

"Saya tidak akan pernah memakai jam tangan di London lagi. Menurut saya, ponsel tidak boleh dibawa keluar," dia menambahkan perihal pesatnya kriminalitas di sana.

"Saya tidak terlalu suka membaca politik. Saya hanya melihat beberapa hal yang terjadi. Saya melihat orang-orang ditangkap karena cuitan di Twitter, lalu [memasang] semua bendera [Inggris] dan 'merebut kembali negara'."

"Saya tidak akan duduk di sini dan mengomentari hal-hal seperti itu karena saya tidak cukup pintar untuk melakukannya, dan saya akan mendapat masalah jika saya terus melakukannya, tetapi saya merasa Inggris tidak seperti 10 hingga 15 tahun yang lalu," pungkasnya.