Ringkasan Berita:
- Petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang menangkap Febrianto pelaku pembunuhan wanita hamil di Palembang, Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45 WIB
- Pelaku mengaku sebelumnya sudah sering chat dengan korban untuk melakukan transaksi kencan
- Setelah lama disepakati, keduanya sepakat ketemu di Hotel Lendosis Palembang pada, Jumat (10/10/2025)
- Karena merasa korban ingkar dari kesepakatan membuat pelaku gelap mata
SRIPOKU.COM- Sempat 4 hari buron, petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang akhirnya menangkap Febrianto pelaku pembunuhan wanita hamil di Palembang di Desa Sido Mulya Jalur 18, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45 WIB.
Febrianto menceritakan awal mula ia berkenalan dengan korbannya, Anti Puspitasari hingga berujung pembunuhan sadis tersebut terjadi.
Ternyata sebelum pertemuan di hotel Lendosis, Palembang Sumatera Selatan pada Jumat, Febri sering chattingan dengan Anti.
Febri lantas membongkar isi chatnya dengan Anti yang berstatus sebagai istri orang.
Kata Febri, ia tahu sosok Anti dari grup media sosial khusus open BO (Open Booking) di Palembang.
Usai berkenalan, Febri pun intens chattingan dengan Anti.
Kala itu Febri kerap bertanya kapan bisa bertemu Anti.
"Dia (korban) kerja, (kata korban) 'nanti aja kalau ada waktu luang kak'," imbuh Febri.
Melalui chat itu pula, Febri dan Anti bernegosiasi perihal tarif berhubungan badan.
Diungkap Febri, yang menentukan tarif dan hotelnya semua adalah Anti.
"Berapa hari lagi janjian. Nah itu (negosiasi tarif open BO). (kata pelaku) 'berapa kak (tarifnya)?'. (kata korban) 'Rp300 ribu dua kali main'. Jadilah dua kali itu," akui Febri.
"Dia (korban) yang nentuin (hotel). Tahu, aku kan cek di google suruh anterin bapak grabnya," sambungnya.
Saat berhubungan badan dengan korban, pelaku mengaku tak pakai pengaman.
Hal itulah yang membuat Febri merasa kecewa karena korban mengingkari janjinya yakni menolak hubungan badan sebanyak dua kali.
"Enggak pak (tidak pakai alat kontrasepsi)," imbuh Febri.
"Karena kesal, belum waktunya habis saya disuruh keluar dari kamar," sambungnya.
Atas kekesalannya itulah, Febri emosi dan berbuat nekat.
Kepada penyidik, Febri menceritakan caranya membunuh Anti yang tengah hamil muda.
"Saya dari belakang, saya bungkam pakai baju korban. Terus dianya enggak bisa bicara, aku ikat. Dia masih gerak," pungkas Febri.
"Saya habis ngiket enggak main (hubungan badan) sama sekali, langsung pergi ke rumah, naik motor korban," sambungnya.
Sosok Febrianto
Berikut ini sosok pelaku pembunuh Anti Puspita Sari, wanita hamil yang tewas di Hotel Lendosis Palembang Sabtu (11/10/2025).
Pelaku tersebut bernama Febrinto, ditangkap polisi pada Rabu (15/10/2025) setelah menghilang beberapa hari.
Febrinto ditangkap petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang di Desa Sido Mulya lanjut 18, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya membenarkan penangkapan itu, menurutnya pelaku ditangkap ketika sedang berada di kawasan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin.
"Iya benar. (Ditangkap) di Banyuasin ," ujar Nandang.
Mengenai penangkapan Febrinto, Adi Rosadi (36) suami korban, mengaku lega.
"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap, saya rasanya lega," ucap Adi dengan suara yang penuh haru kepada Sripoku.com, Kamis (16/10/2025).
Adi juga menegaskan harapannya agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.
"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, baik Jatanras Polda Sumsel maupun Satreskrim Polrestabes Palembang, atas kerja keras mereka dalam mengungkap kasus ini.
"Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras untuk menangkap pelaku," kata Adi dengan penuh haru.
Suami tak Kenal
Sebelumnya terkait dengan pria yang terekam CCTV di lokasi kejadian, Adi Rosadi mengaku tidak mengenali sosok tersebut.
"Saya tidak mengenali pria itu, pak," kata Adi, menanggapi pertanyaan tentang identitas pria yang terekam kamera pengawas di hotel tempat istrinya ditemukan tewas.
Adi Rosadi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang ia rasakan sebelum kematian istrinya.
Ia bercerita Anti bahkan tak hadir ke dalam mimpinya sejak malam pertama kematian sang istri.
"Tak ada tanda-tanda, pak. Apalagi saya tidak pernah bermimpi tentangnya, sejak malam pertama hingga tadi malam," ujar Adi, yang merasa sangat kehilangan.
Namun, Adi Rosadi menyebutkan bahwa dirinya merasa ada yang berbeda pada wajah istrinya saat terakhir kali bertemu.
Akan tetapi Adi Rosadi tidak menganggap serius firasatnya kala itu.
Dijelaskan Adi Rosadi, saat itu wajah sang istri berbeda, bahkan Anti sangat lesu di hari itu.
"Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda. Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja," tutup Adi, sembari mengenang pertemuan terakhir dengan almarhumah.