MIMPI Buruk Seumur Hidup, Tatapan Mata Febrianto Kosong pasca Bunuh Anti dan Janinnya, Diteror Arwah
Odi Aria October 17, 2025 11:30 AM

SRIPOKU.COM - Tatapan mata kosong, Febrianto gelagapan menceritakan teror arwah Anti pasca pembunuhan terjadi.

4 hari buron, Febrianto tak bisa tidur karena hidup dalam bayang-bayang ketakutan.

Setelah membunuh Anti dan calon bayi di dalam kandungannya, hidup Febrianto bak mimpi buruk.

Febrianto mengaku, ia dihantui Anti setelah menghabisi nyawa wanita hamil tersebut.

Dengan mukanya yang hancur, Febrianto lantas menceritakan momen 'pertemuan' dengan Anti itu.

Bak diteror arwah Anti, tatapan mata Febrianto kosong mengenang kehidupannya dalam bayang-bayang arwah almarhumah.

Febri ditangkap petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang ditangkap Desa Sido Mulya lanjut 18, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45.

Lantaran melawan dan hendak kabur, pelaku pun diberikan tindakan tegas terukur oleh petugas. 

Sambil menahan sakit lantaran tubuhnya terluka, Febri pun mengungkap telah didatangi sosok Anti.

Ia mengaku dalam pelariannya, dirinya merasa diteror korban. 

"Saya didatangi korban di dalam kamar," kata Febrianto dilihat dari video di akun Palembang Jurnalis.

Febrianto mengaku korban meminta dirinya untuk mendatangi makamnya. 

Selain itu, korban menyuruh dirinya meminta maaf ke keluarga korban. 

"Suruh datang ke makam buat ziarah, minta maaf suruh ngadain acara selamatan dan disuruh minta maaf kepada keluarga," kata Febrianto. 

Namun belum sempat ia melakukan hal tersebut keburu ditangkap pihak kepolisian. 

Febrianto mengaku alasan dirinya tidak menyerahkan diri karena takut. 

Sementara itu penangkapan Febri itu juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya.

"Iya benar. (Ditangkap) di Banyuasin ," ujar Nandang.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Johannes Bangun mengungkapkan bahwa hubungan antara Febrianto dan korban bermula dari perkenalan di aplikasi media sosial atau platform kencan.

"Dari barang bukti yang kita sita ada hubungan (pelaku dan korban) di platform media sosial. Ada kesepakatan di antara mereka untuk bersama-sama ke hotel dan akan kita kembangkan lebih dalam lagi," ujar Kombes Pol Johannes Bangun saat rilis pelaku, Kamis (16/10/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keduanya check-in di kamar hotel dengan kesepakatan awal tersangka menyerahkan uang tunai Rp 300 ribu kepada korban. 

Mereka sempat melakukan hubungan badan. 

Namun, ketegangan mulai terjadi ketika tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim yang kedua kalinya. 

Korban menolak. Penolakan ini, dikombinasikan dengan kemarahan pelaku karena diminta keluar dari kamar, menjadi pemicu utama aksi keji tersebut.

"Pelaku kesal disuruh keluar dari kamar," kata Johannes, menegaskan bahwa motif pembunuhan adalah karena pelaku merasa sakit hati dan marah atas penolakan korban.

Setelah menghabisi nyawa Anti Puspitasari, Febrianto berusaha menghilangkan jejak dan melarikan diri. 

FAKTA PEMBUNUH - Kolase Instagram. FAKTA Pembunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang, Asal dari Trenggalek
FAKTA PEMBUNUH - Kolase Instagram. FAKTA Pembunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang, Asal dari Trenggalek (Instagram)

Ditangkapnya Febrianto, pelaku yang tega membunuh istri dan calon anaknya membuat Adi Rosadi lega.

Sebagai suami, Adi Rosadi mengungkapkan rasa syukur atas kinerja cepat polisi menangkap pelaku.

Dengan suara lirih dan penuh haru, Adi Rosadi mengungkapkan perasaan leganya.

"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap, saya rasanya lega," ucap Adi dengan suara yang penuh haru kepada Sripoku.com, Kamis (16/10/2025).

Adi Rosadi juga menegaskan harapannya agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Adi Rosadi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, baik Jatanras Polda Sumsel maupun Satreskrim Polrestabes Palembang, atas kerja keras mereka dalam mengungkap kasus ini.

"Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras untuk menangkap pelaku," kata Adi dengan penuh haru.

Sebelumnya, Adi Rosadi mengaku tidak mengenali sosok tersebut.

"Saya tidak mengenali pria itu, pak," kata Adi, menanggapi pertanyaan tentang identitas pria yang terekam kamera pengawas di hotel tempat istrinya ditemukan tewas.

Adi Rosadi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang ia rasakan sebelum kematian istrinya.

Ia bercerita Anti bahkan tak hadir ke dalam mimpinya sejak malam pertama kematian sang istri.

"Tak ada tanda-tanda, pak. Apalagi saya tidak pernah bermimpi tentangnya, sejak malam pertama hingga tadi malam," ujar Adi, yang merasa sangat kehilangan.

Namun, Adi Rosadi menyebutkan bahwa dirinya merasa ada yang berbeda pada wajah istrinya saat terakhir kali bertemu.

Akan tetapi Adi Rosadi tidak menganggap serius firasatnya kala itu.

Dijelaskan Adi Rosadi, saat itu wajah sang istri berbeda, bahkan Anti sangat lesu di hari itu.

"Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda. Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja," tutup Adi, sembari mengenang pertemuan terakhir dengan almarhumah. 

Sosok Pelaku

Pelaku pembunuhan wanita hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis, Lantai 2 Nomor 8, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang akhirnya berhasil ditangkap.

Pelaku yakni, Febrianto ditangkap petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang ditangkap Desa Sido Mulya lanjut 18, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45.

Lantaran melawan dan hendak kabur, pelaku pun diberikan tindakan tegas terukur oleh petugas. 

Pelaku ditangkap tim gabungan Jatanras Polda Sumsel bersama Satreskrim Polrestabes Palembang di kawasan Air Kumbang Banyuasin, Rabu (15/10/2025) malam.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya membenarkan penangkapan itu, menurutnya pelaku ditangkap ketika sedang berada di kawasan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin.

"Iya benar. (Ditangkap) di Banyuasin ," ujar Nandang.

Sebelumnya, korban ditemukan pertama kali oleh salah seorang pegawai hotel yang hendak mengecek ke kamar korban, karena sudah waktunya untuk cek out. Pintu kamar terkunci dari dalam.

Berdasarkan saksi pegawai hotel, Ernawati AP diketahui masuk ke hotel bersama pria pada Jumat (10/10/2025) pukul 16:00 WIB.
Sayangnya, identitas pria tersebut tak dicatat oleh saksi.

Saksi mengetuk kamar hotel untuk memberitahu batasan check out, hanya saja saat itu tak ada respon dari kamar hotel. 

Pukul 12.00 WIB, saksi kembali mengetuk kamar dan kembali tak ada respon.
Akhirnya, saksi mematikan saklar listrik kamar yang bertujuan agar mereka keluar karena kepanasan.

Tak ada respon, sekitar pukul 14.00 WIB, saksi menyuruh rekannya untuk membuka pintu kamar dengan kunci duplikat. Ketika dibuka, saksi melihat kondisi korban Anti sudah tak bernyawa dengan posisi tangan terikat dan mulut disumpal.

Dari pemeriksaan dokter forensik diketahui korban tengah hamil muda, serta meninggal akibat kehabisan nafas. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.