Latihan Keamanan, Bandara SMB II Palembang Simulasikan Insiden Penyanderaan dan Kecelakaan Pesawat
Odi Aria October 17, 2025 11:30 AM

SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SBM) II Palembang menggelar latihan pengamanan dan penanggulangan keadaan darurat, yang mencakup upaya penyanderaan crew pesawat serta penanganan kecelakaan penerbangan, pada Jumat (17/10/2025).

Latihan ini melibatkan lebih dari 100 personel dari berbagai institusi, termasuk Lanud SMH, DVI Polda Sumsel, Airnav, Airlines, Basarnas, BPBD, Balai Karantina Kesehatan, PMI, rumah sakit, serta Poltekbang.

General Manager Bandara SMB II, R. Iwan Winaya Mahdar, menyebutkan bahwa latihan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, sesuai dengan regulasi UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan peraturan dari Kementerian Perhubungan RI.

Kegiatan ini dirancang untuk menguji efektivitas komando, koordinasi, dan komunikasi antar anggota komite sesuai dengan dokumen resmi seperti Airport Emergency Plan dan Airport Security Programme.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kesiapan seluruh pihak terkait dalam menangani situasi darurat, termasuk penanganan insiden penyanderaan hingga kecelakaan penerbangan.

Kami berharap, para personel yang terlibat dalam Airport Emergency Committee (AEC) dapat bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi keadaan darurat,” kata Iwan Winaya Mahdar.

Latihan ini difokuskan pada tiga aspek krusial, yaitu keamanan bandara, penanganan kecelakaan penerbangan, dan evakuasi korban. Meskipun latihan berskala penuh ini melibatkan skenario yang cukup intens, Iwan memastikan bahwa operasional bandara tidak terganggu selama proses latihan.

“Sesuai dengan protokol, latihan ini dilakukan tanpa mengganggu operasional bandara. Semua pihak bekerja secara terkoordinasi, memastikan bahwa keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama,” tambah Iwan.

Dalam skenario utama, latihan dimulai dengan kejadian penyanderaan terhadap salah satu crew pesawat Jelita Air oleh seorang penumpang dari Super Zoo, yang kecewa atas keterlambatan penerbangan. General Manager Bandara SMB II yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Keamanan dan Penanggulangan Keadaan Darurat segera mengaktifkan Airport Emergency Committee (AEC). Mereka kemudian bersinergi dengan Pangkalan Udara TNI AU Sri Mulyono Herlambang untuk melakukan upaya penyelamatan sandera.

Skenario berlanjut dengan insiden kecelakaan pesawat Musi Airline yang mengalami sudden crash akibat hempasan saat mendarat, yang menyebabkan pesawat terbakar akibat benturan keras. Dalam simulasi ini, tim penyelamat bekerja cepat dan efektif untuk menangani kecelakaan dan mengevakuasi korban.

Latihan pengamanan dan penanggulangan keadaan darurat di Bandara SMB II berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Semua pihak terkait berkoordinasi dengan baik dan berhasil menanggulangi insiden yang terjadi dalam skenario latihan.

“Latihan ini menunjukkan kesiapan kami untuk menangani situasi darurat apapun yang mungkin terjadi di Bandara SMB II. Kami berharap dapat terus meningkatkan kemampuan dan koordinasi antar stakeholder agar dapat menjamin keselamatan penumpang dan penerbangan di masa depan,” tutup Iwan.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.