Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melakukan konsolidasi data pelatihan digital guna mengoptimalkan program peningkatan kemampuan talenta digital di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menjelaskan, Kemkomdigi akan melakukan konsolidasi data pelatihan digital yang telah dilakukan oleh kementerian/lembaga, perusahaan teknologi global, lembaga pendidikan teknologi, hingga badan publik di tingkat pusat maupun daerah.
"Kita coba himpun datanya dan lalu kemudian kita akan lihat, kita akan petakan dan nantinya akan ada satu arahan-arahan untuk makin menajamkan, mengefisienkan, dan mengoptimalkan program pelatihan talenta digital di Indonesia," kata Nezar di Kantor Kemkomdigi Jakarta, Jumat.
Menurut dia, saat ini banyak lembaga pemerintah maupun perusahaan teknologi menggelar pelatihan talenta digital dengan progres yang dinilai positif dalam mencetak talenta digital baru.
Oleh karena itu, perlu ada upaya konsolidasi data guna mendapatkan pemetaan terkait sebaran kemampuan talenta digital yang ada Indonesia sekaligus jumlah ketersediaan dan permintaannya.
Data yang telah dipadukan ini berguna untuk penyusunan rencana pelatihan digital secara nasional yang lebih terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan.
"Dengan demikian kita bisa mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, kita bisa melihat tren pelatihannya juga, ada banyak pelatihan-pelatihan yang mungkin harus kita perbaiki. Sampai dengan 2030 kita membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dan kita masih ada gap (kesenjangan) hampir 2 juta lebih. Oleh karena itu, dibutuhkan satu kerja cepat dan kolaborasi serta sinergi dari semua stakeholder dalam mendukung proses transformasi digital di Indonesia," ujar Nezar.
Selain guna mempercepat pemenuhan target talenta digital, upaya ini juga bertujuan untuk mempersiapkan adopsi teknologi-teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), blockhain, kriptografi, hingga keamanan siber.
"Kami melakukan sinergi dan kolaborasi ini untuk menghimpun data agar kita bisa dapatkan satu gambaran yang lebih akurat di sisi suplai talenta digital dengan melihat juga sisi permintaannya. Dengan demikian kita bisa selaraskan antara supply dan demand-nya," ucap Nezar.







