TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat sedang menjadi sorotan.
Pelabuhan Kijing adalah pelabuhan strategis nasional yang dibangun di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, untuk memperkuat konektivitas logistik Indonesia dan mendukung ekspor komoditas unggulan seperti CPO (Crude Palm Oil).
Pelabuhan ini diresmikan pada 9 Agustus 2022 oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan menjadi pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan.
Proyek ini bertujuan untuk menggantikan fungsi Pelabuhan Pontianak, mendukung pertumbuhan industri di Kalbar, memperkuat konektivitas antar-pulau, dan menjadi gerbang maritim yang terintegrasi dengan jaringan Tol Laut.
Pelabuhan Kijing berada di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pelabuhan dikelola oleh Pelindo Group melalui anak usaha IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).
Tujuan utama pelabuhan untuk meningkatkan efisiensi logistik, memperluas akses ekspor, dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Terdapat terminal multipurpose yang Melayani bongkar muat berbagai jenis kargo, termasuk curah cair seperti CPO dan turunannya.
Terminal dilengkapi dengan crane, grab, hopper, dan jembatan timbang yang direlokasi dari pelabuhan lain untuk mempercepat operasional.
Pada 2024, volume ekspor CPO melalui Pelabuhan Kijing meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya, menunjukkan potensi besar pelabuhan ini.
Tiga perusahaan CPO sedang membangun konstruksi di sekitar pelabuhan untuk mendukung ekspor langsung dari Kalimantan Barat.
Meski pelabuhan dibangun megah, sejumlah pihak menyoroti pentingnya pembangunan SDM lokal agar masyarakat sekitar tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga penggerak dalam rantai logistik nasional.
"Kami percaya, pembangunan pelabuhan tidak akan berarti tanpa pembangunan manusia di sekitarnya. Generasi muda Mempawah harus menjadi bagian dari rantai nilai itu bukan sekadar penonton, tapi penggerak," kata Guna Mulyana, Direktur Utama IPC TРК pada Jumat (17/10/2025).
Salah satu upaya yang dilakukan dengan cara menghadirkan langkah nyata memperkuat literasi industri maritim dan logistik kepada generasi muda.
Tahun ini, kegiatan tersebut diselenggarakan di SMA Negeri 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat wilayah yang kini menjadi sorotan sejak hadirnya Pelabuhan Kijing.
Kegiatan tidak hanya berfokus pada sosialisasi peran pelabuhan, namun juga mendorong kesadaran akan peluang karier dan inovasi di bidang pengelolaan terminal petikemas serta rantai pasok logistik.
"Kami ingin siswa-siswi di SMAN 1 Mempawah Hilir tidak hanya mengenal pelabuhan sebagai tempat bongkar muat barang, tetapi juga memahami bahwa di balik aktivitas itu terdapat sistem, teknologi, dan sumber daya manusia yang berperan penting dalam perekonomian nasional," ujarnya,
Sebanyak 150 siswa mengikuti kelas inspiratif ini dengan antusias.
Kegiatan ini merupakan bagian pemerataan akses terhadap ilmu pengetahuan dan industri masa depan.
Serta menegaskan peran pelabuhan bukan hanya sebagai simpul logistik nasional, melainkan juga pusat transfer pengetahuan dan inspirasi tempat di mana koneksi antara pendidikan, ekonomi, dan masa depan daerah benar-benar berlabuh.
"Tidak hanya membuka wawasan siswa, tapi juga menghadirkan perspektif baru tentang dunia kerja dan industri logistik yang mungkin belum pernah mereka bayangkan sebelumnya," tutur Pit Kepala SMAN 1 Mempawah Hilir, Purmiasih, S.Pd.