TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak 148 mahasiswa penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), tiba di Surabaya pukul 19:00 dan disambut langsung oleh Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H., di Pelabuhan Tanjung Perak, Pada Jumat (17/10/25).
Kedatangan rombongan mahasiswa ini turut didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Belu, Nicolas Umbu K. Birri, dan Ferdinan Paskalis Fernandes, Pelaksana pada Bagian Kesra Sekda Belu.
Kehadiran mereka menjadi tindak lanjut kerja sama bidang pendidikan antara Pemerintah Kabupaten Belu dan Unitomo dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah perbatasan.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Siti Marwiyah menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemkab Belu kepada Unitomo.
“Kami merasa terhormat dipercaya untuk mendidik putra-putri terbaik Belu. Mereka datang bukan sekadar menuntut ilmu, tetapi membawa harapan besar keluarga dan daerahnya. Unitomo akan memastikan seluruh mahasiswa penerima KIP-K mendapatkan pendampingan akademik dan non-akademik agar sukses menyelesaikan studi,” ujarnya.
Rektor yang akrab disapa iyat itu menegaskan, Unitomo sebagai Kampus Kebangsaan dan Kerakyatan berkomitmen mencetak generasi muda berkarakter, tangguh, dan siap berkontribusi membangun daerah asalnya.
Sementara itu, Bupati Belu dr. Willybrodus Lay, M.M., yang sebelumnya melepas keberangkatan mahasiswa di Atambua, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan Unitomo.
“Kami mempercayakan anak-anak Belu belajar di Unitomo karena melihat kesungguhan kampus ini membina mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Harapan kami, mereka kembali dengan membawa perubahan positif bagi Belu,” katanya.
Menurutnya, pengiriman mahasiswa ke luar daerah merupakan bagian dari strategi Pemkab Belu dalam membuka akses pendidikan tinggi dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia, khususnya di kawasan perbatasan negara.
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa, Maria Della Fello, mengaku bangga bisa melanjutkan pendidikan di Surabaya.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa kuliah sejauh ini. Terima kasih kepada pemerintah daerah dan Unitomo yang telah memberi kesempatan besar ini. Saya ingin belajar sungguh-sungguh agar bisa kembali dan membangun Belu,” tuturnya haru.
Kedatangan 148 mahasiswa asal Belu tersebut semakin menambah keberagaman di lingkungan kampus Unitomo yang dikenal sebagai miniatur Indonesia.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Unitomo dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi generasi muda dari daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).