Ratusan Guru Difabel Ikuti UP PPG Daljab 2025, Kemenag Hadirkan Pendampingan Teknis dan Moral
Febri Prasetyo October 19, 2025 07:33 PM
Ringkasan Berita:
  • Kemenag tengah menyelenggarakan Uji Pengetahuan (UP) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) 2025.
  • Pada angkatan ketiga PPG Daljab 2025 ini, UP PPG diikuti oleh ratusan guru difabel.
  • Kemenag beri dukungan bagi peserta difabel melalui pendampingan teknis dan moral selama proses ujian berlangsung.

 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyelenggarakan Uji Pengetahuan (UP) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) 2025.

Dilansir dari laman resmi Kemenag, pada angkatan ketiga ini, UP PPG diikuti juga oleh ratusan guru difabel.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa Kemenag memberikan perhatian khusus bagi para peserta difabel sebagai bentuk komitmen terhadap penyelenggaraan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesetaraan hak.omitmen terhadap penyelenggaraan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesetaraan hak.

Kebijakan afirmasi ini merupakan bagian dari ikhtiar Kemenag untuk membangun sistem pendidikan yang menghargai setiap individu sebagai subjek utama dalam proses pendidikan.

"Pendidikan adalah hak setiap insan, tanpa terkecuali. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun guru yang tertinggal hanya karena keterbatasan fisik. Inklusivitas bukan sekadar konsep, melainkan amanat moral dan spiritual yang harus diwujudkan dalam setiap kebijakan," ujar Suyitno di Jakarta, Minggu (19/10/2025).

"Guru difabel bukan objek belas kasihan, mereka adalah pejuang pengetahuan. Tugas negara adalah memastikan setiap perjuangan mereka diakui dan difasilitasi secara bermartabat," sambungnya.

Kemenag Hadirkan Pendampingan Teknis dan Moral

Direktur Pendidikan Agama Islam sekaligus Panitia Nasional PPG Kemenag, M. Munir, menjelaskan bahwa dukungan bagi peserta difabel diberikan melalui pendampingan teknis dan moral selama proses ujian berlangsung.

"Kita ingin memastikan, tidak ada satu pun guru yang tertinggal hanya karena keterbatasan fisik. Semua guru, termasuk yang difabel, berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh sertifikat pendidik profesional. Pendampingan ini menjadi wujud nyata komitmen Kemenag terhadap prinsip inklusivitas," ujar Munir saat memantau pelaksanaan UP secara daring.

Lebih lanjut, Munir menegaskan bahwa kehadiran pendamping tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menjadi bagian dari sistem dukungan psikologis bagi para peserta.

"Ya sudah, diikutin nanti dibantu Bu ya, pendampingnya tolong dibantu, dikawal. Nanti data-data yang difabel insyaallah akan menjadi catatan lah buat kita nanti ya," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa perhatian terhadap peserta difabel tidak berhenti pada tahap UP, tetapi akan berlanjut hingga pelaksanaan Uji Kinerja (UKin).

"Mudah-mudahan semuanya lancar dan lulus. Bismillah, nanti kita kawal yang difabel-difabel ini sampai tuntas. Tapi tetap diikuti prosedurnya, disiapkan UKin-nya dengan baik," tegas Munir.

Munir juga menekankan bahwa kebijakan afirmatif ini bukan sekadar respons situasional, melainkan merupakan langkah strategis jangka panjang.

"Kami ingin memastikan model afirmasi ini berkelanjutan. Kedepannya, Kemenag akan terus memperbaiki mekanisme teknis, memperluas jangkauan, dan menyiapkan instrumen yang lebih ramah bagi peserta difabel," jelasnya.

Dengan pelaksanaan yang inklusif dan pendampingan yang terukur, Kemenag berharap penyelenggaraan UP PPG Daljab Batch 3 berjalan lancar, adil, dan memberikan pengalaman positif bagi seluruh peserta, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

"PPG bukan hanya ujian kompetensi, tetapi juga ruang penghargaan bagi dedikasi guru. Negara hadir untuk memastikan setiap guru, tanpa terkecuali, mendapatkan hak dan pengakuan yang setara," katanya.

(Latifah)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.