BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebuah bangunan semipermanen bercat putih di Jalan Keramat Basirih, arah menuju Kubah Habib Hamid Bahasyim, mendadak ramai orang, Jumat (17/10/2025) pagi. Di depan bangunan tampak spanduk nama Koperasi Kelurahan Merah Putih Basirih.
Bangunan itu adalah salah satu gerai Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Banjarmasin. Jumat lalu, koperasi ini menjadi salah satu lokasi kunjungan tim Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI, yang sebelumnya bernama Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Saat dikunjungi rombongan Deputi I Bakom RI Muhammad Isra Ramli, toko koperasi tersebut tampak sepi dari aktivitas. Bahkan sampai kunjungan selesai, tak terlihat adanya pembeli yang datang. Padahal produk yang dipajang cukup beragam, mulai dari sembako, jajanan anak-anak, elpiji bersubsidi hingga pupuk pertanian. Selain itu, terlihat spanduk bahwa tempat itu melayani transaksi nontunai.
Isra sempat berbincang dengan pengurus koperasi. Ditambah hasil pemantauan, Isra tak menampik aktivitas Koperasi Basirih belum berjalan masif. Hal itu, menurutnya, karena pengurus masih menunggu dukungan, terutama permodalan, dari pemerintah.
“Di sisi lain, koperasi juga belum optimal dalam merekrut anggota,” kata Isra, yang dalam kunjungannya didampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Banjarmasin Isa Ansari.
Padahal menurutnya, terdapat potensi keanggotaan yang cukup besar di Kelurahan Basirih, yang mencapai 15 ribu orang.
Menurut Isra, apabila jumlah anggota bisa diperluas, maka potensi kemandirian koperasi dalam menjalankan usaha akan semakin besar.
“Namun sejauh ini baru ada 10 sampai 15 pengurus yang aktif di Koperasi Basirih,” jelasnya. Dia pun menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pengurus.
Isra menyatakan hasil pantauan di lapangan akan ia sampaikan kepada Kementerian Koperasi dan UKM agar dapat ditindaklanjuti.
Di Banjarmasin, terdapat tiga KMP percontohan, yang turut diresmikan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025. Selain KMP Basirih yakni KMP Telawang dan KMP Kuin Cerucuk. Secara keseluruhan, Pemprov Kalsel menyatakan ada 2.013 koperasi desa dan kelurahan di provinsi ini.
Setelah tiga bulan berlalu, KMP Telawang di Jalan Sutoyo S terpantau tutup. Suasana di sekitarnya juga sepi. Tidak terlihat adanya aktivitas pada bangunan ruko tersebut. Meski demikian, plang atau papan nama KPM Telawang masih terpasang di depannya.
Kepala Diskopumker Banjarmasin Isa Ansari menyatakan siap memberikan dukungan penguatan sumber daya manusia (SDM) koperasi.
“Tahun ini kami akan melaksanakan berbagai pelatihan manajerial, operasional dan keuangan,” ujarnya saat mendampingi rombongan pemerintah pusat.
Dalam pertemuan itu, Ketua KPM Basirih Asma Budi menyampaikan harapan ada dukungan nyata dari pemerintah dalam hal permodalan.
“Kami masih terkendala dalam memperbanyak anggota. Kebanyakan masyarakat ingin bergabung karena berharap bisa mendapatkan pinjaman,” ungkapnya.
Di awal pembentukan KMP, pemerintah pusat menjanjikan bantuan permodalan hingga Rp 3 miliar dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Permodalan juga bisa didapat dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Ketua KPM Basirih Asma Budi berharap permodalan tersebut bisa dicairkan. Selain bisa dipinjamkan kepada anggota, koperasi dapat mengembangkan usaha mandiri.
“Saat ini kami hanya bisa berupaya meyakinkan masyarakat agar mau bergabung dan percaya bahwa nanti ada peluang pinjaman bagi anggota,” jelasnya.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan koperasi sebenarnya bisa mengajukan pinjaman ke bank.
Namun, mekanismenya masih seperti pinjaman pada umumnya, dengan persyaratan yang berat.
“Padahal kami orientasinya membantu anggota dan masyarakat sekitar, bukan mencari keuntungan seperti lembaga keuangan biasa,” jelasnya. (mel)