Tepat pada 20 Oktober 2025, pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka genap satu tahun. Seiring momentum ini, sejumlah langkah strategis diambil oleh Pemerintah untuk mempertegas arah dan pencapaian pemerintahan.
Jelang setahun pemerintahan, Prabowo tak henti-henti memperingatkan para menteri untuk bekerja dengan baik. Bahkan, Minggu, sehari sebelum genap setahun pemerintahan, Prabowo masih memanggil sejumlah menteri untuk mendapatkan update terkini berbagai program dan permasalahan.
Ratas ini dilakukan di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Siapa yang hadir dan apa saja yang saat itu dibahas?
Kepala BIN hingga Panglima TNI Merapat
Pantauan kemarin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjadi menteri yang pertama kali datang ke kediaman Prabowo. Terlihat ia mengenakan kemeja putih. Bahlil hanya melambaikan tangan sebelum memasuki.
Tak lama kemudian, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto menyusul kedatangan Bahlil.
Kemudian disusul Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Mohammad Herindra, serta Panglima TNI Jenderal Agus Subianto.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi ratas itu melanjutkan pembahasan soal pengembangan sumber daya manusia berbasis science, technology, engineering, mathematics (STEM).
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (19/10/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengungkap arahan Prabowo dalam rapat terbatas di kediamannya.
Brian mengatakan, Presiden meminta kementeriannya untuk menghitung secara cermat kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di perguruan tinggi agar sesuai dengan perkembangan industri di masa depan.
“Kami kembali diingatkan untuk menghitung secara cermat SDM-SDM yang dibutuhkan, termasuk juga beasiswa-beasiswa LPDP dan lain-lainnya. Itu harus disesuaikan dengan rencana perkembangan industri yang akan muncul di Indonesia, sehingga apa yang dilakukan di perguruan tinggi maupun melalui beasiswa-beasiswa LPDP dan lain-lainnya itu sesuai jumlahnya, supaya jangan ada mismatch antara SDM yang kita siapkan di pendidikan tinggi dengan pertumbuhan industri yang ada,” kata Brian.
Brian menjelaskan, arahan tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang menargetkan pertumbuhan sektor-sektor baru seperti ketahanan pangan, energi, serta hilirisasi mineral.
Menurutnya, Prabowo menekankan agar pengembangan SDM di tingkat universitas benar-benar disesuaikan dengan arah pembangunan nasional.
“Karena kita ingin pertumbuhan Indonesia tentu akan memunculkan industri-industri baru, mulai dari ketahanan pangan, energi, maupun hilirisasi mineral,” ujarnya.
Selain itu, Brian menyebut kebijakan penguatan SDM juga dikaitkan dengan sejumlah program lintas kementerian yang tengah berjalan.
“Ini juga tentu dikaitkan dengan berbagai program, baik itu MBG, Desa Nelayan, maupun Koperasi Merah Putih. Jadi, seluruh sektor pertumbuhan yang akan berjalan harapannya disiapkan SDM-nya. Itu yang kembali ditekankan kepada kami,” katanya.
Terkait teknis penghitungan kebutuhan SDM, Brian mengatakan kementeriannya saat ini sedang merumuskan formula yang tepat untuk memetakan kebutuhan tenaga terampil di berbagai sektor strategis.
“Iya, ini yang lagi kita rumuskan, kita formulasikan. Tentu karena sektor-sektor yang tadi itu—industrialisasi, ketahanan pangan, ketahanan energi—itu utamanya adalah STEM,” ucapnya.
Bahlil Laporkan Rencana Campuran Etanol 10% di BBM
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat terbatas di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (19/10/2025). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Dalam kesempatan itu, Bahlil Lahadalia mengungkapkan Prabowo meminta percepatan implementasi campuran etanol 10 persen (E10) di bakar minyak (BBM). Hal itu disampaikan Bahlil usai menghadiri rapat bersama Prabowo.
“Bapak Presiden menanyakan tentang persiapan-kesiapan untuk bisa diimplementasikan E10, yaitu etanol untuk bensin,” kata Bahlil kepada wartawan.
Bahlil menjelaskan, penerapan E10 merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat bauran energi nasional, mendukung ketahanan energi, serta memperluas hilirisasi berbasis sumber daya alam domestik. Pemerintah ingin mendorong pemanfaatan bioetanol secara bertahap dapat menggantikan sebagian penggunaan bensin impor.
Selain E10, Presiden Prabowo juga menanyakan kesiapan implementasi program biodiesel 50 persen (B50) sebagai langkah lanjutan dari program B35 yang telah berjalan.
“Kami berbicara juga tentang implementasi daripada B50 untuk biodiesel dan etanol untuk bensin E10,” kata Bahlil.
Dia menambahkan, Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun peta jalan (road map) untuk mempercepat penggunaan biofuel secara nasional, termasuk memastikan kesiapan industri, distribusi, dan standar mutu bahan bakar campuran etanol tersebut.
Sejalan dengan arah pengembangan energi hijau, Bahlil juga melaporkan kepada Presiden tentang percepatan pembangunan kilang baru dan optimalisasi kilang eksisting. Ia menyebutkan, dari total 18 titik yang sedang disiapkan, dua proyek kilang telah menunjukkan progres signifikan.
“Kilang yang sekarang refinery yang ada di Kalimantan Timur yang punya Pertamina itu untuk beberapa produknya akan diresmikan bulan November ini,” ungkap Bahlil.
Sementara itu, 18 titik kilang baru lainnya masih dalam tahap finalisasi studi kelayakan (feasibility study). Setelah tahap tersebut rampung, proyek dapat segera dimulai sesuai arahan presiden.
“Kalau FS-nya sudah final, itu sudah bisa kita mulai implementasikan. Arahan Bapak Presiden, setiap wilayah itu harus punya kilang portable spot-spot,” ujarnya.
Akan Gelar Paripurna Kabinet
Perbesar
Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya dan Mensos Saifullah Yusuf meninjau Sekolah Rakyat 33 Tangerang Selatan, Minggu (19/10/2025). Foto: Dok. Sekertariat Kabinet
Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa Prabowo akan menggelar Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (20/10). Teddy mengatakan, dalam satu tahun kepemimpinan Prabowo-Gibran sudah banyak capaian yang diraih pemerintah.
"Sudah banyak sekali yang dicapai. Besok akan ada sidang kabinet paripurna, dan Bapak Presiden akan menjelaskan apa yang telah kita capai serta apa yang sudah dirasakan masyarakat," kata Teddy usai meninjau Sekolah Rakyat 33 Tangerang Selatan, Minggu (19/10).
Menurut Teddy, banyak hal yang sudah dirasakan masyarakat selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tentunya ini harus mengarah jauh lebih baik lagi, dan ke depannya kita semua berharap sesuai cita-cita Bapak Presiden, yaitu menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali," ujarnya.
Lebih lanjut, Teddy menjelaskan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah merupakan hasil dari efisiensi anggaran yang dilakukan sejak awal tahun ini.
"Jadi totalnya untuk 35,4 juta KPM itu sebesar Rp 30 triliun. Dapatnya dari mana? Dapatnya dari efisiensi anggaran yang sudah dilaksanakan pemerintah awal tahun lalu. Inilah kenapa kita melakukan efisiensi — jadi apa yang belum perlu atau belum tercapai, kita alihkan ke sini," ucapnya.
Target-target Prabowo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto hadiri acara sidang senat Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025). Foto: Mukhlis Jr./Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam momen terpisah, tepatnya dalam acara Sidang Senat Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, pada Sabtu (19/10), Prabowo menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan sejumlah targetnya. Salah satunya soal Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan mencapai tingkat kesalahan nol atau zero error.
Ia menyebut, program tersebut kini telah menjangkau lebih dari 36 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Kita mau zero error, kita mau zero defect walaupun sangat sulit tapi kita harus,” ujar Prabowo dalam orasinya di momen itu.
Ia menjelaskan, seluruh dapur pelaksana MBG telah diperintahkan untuk menggunakan peralatan terbaik. Selain itu, ia meminta para guru memastikan siswa mencuci tangan dengan benar sebelum makan.
“Kita sudah perintahkan semua dapur harus punya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan dan juga kita minta semua guru untuk anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar,” katanya.
Prabowo juga menyebut, dari 1,4 miliar porsi yang telah disajikan, hanya sekitar 8.000 kasus keracunan yang tercatat. “Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil dibilang gagal? Tapi kita tidak mau ada satu pun anak yang sakit mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih dan sebagainya,” ujarnya menegaskan.
Bakal Sanksi Tegas bagi Menteri Nakal
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto hadiri acara sidang senat Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025). Foto: Mukhlis Jr./Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam kesempatan itu juga, Prabowo memberi peringatan keras kepada jajaran Kabinet Merah Putih agar tidak bermain proyek atau menyalahgunakan uang negara. Ia menegaskan, tindakan korupsi tidak akan ditoleransi dalam pemerintahannya.
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal pengembalian dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang tidak terserap, dan menyebut hal itu sebagai contoh kepemimpinan yang bertanggung jawab.
“Kalau ada pemimpin-pemimpin seperti Profesor Dadan (Hindayana) ini yang tidak mau akal-akalan... beliau punya tanggung jawab pada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Ia mengapresiasi menteri yang bekerja jujur, namun mengingatkan akan menindak tegas bila ada yang melanggar.
“Kalau ada satu dua nakal saya peringati. Satu kali peringatan, masih nakal, masih enggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali apa boleh buat, harus direshuffle, harus diganti,” tegasnya.
Prabowo menambahkan bahwa dirinya siap menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang merasa terganggu dengan sikap tegas tersebut.
“Saya enggak apa-apa dibenci oleh maling-maling, koruptor, manipulator, orang-orang yang serakah... Yang penting rakyat Indonesia mendukung saya, saya tidak ragu-ragu,” pungkasnya.
Prabowo memang sudah beberapa kali melakukan perombakan formasi kabinet. Mulai mencopot menteri, melantik yang baru, menambah wakil menteri, hingga mengubah nomenkelatur kementerian.