Bondowoso (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto banyak menorehkan teladan untuk direplikasi oleh generasi muda mengenai semangat dan keteguhan prinsip hidup yang pantang menyerah.

Di dunia militer yang digelutinya sejak masa remaja, dia juga harus menghadapi rintangan yang tidak pernah memupuskan semangatnya. Bahkan, di akhirnya, Prabowo memasuki masa paling sulit karena dikaitkan dengan kondisi politik 1998 yang memunculkan era reformasi, saat itu.

Prabowo harus mengakhiri kiprahnya di dunia militer dengan pangkat letnan jenderal, satu jenjang lagi meraih pangkat jenderal penuh atau bintang empat.

Setelah itu, Prabowo menggeluti dunia bisnis yang pada akhirnya membawanya ke dunia politik. Semua dijalani dengan semangat dan tidak mengenal kata menyerah.

Ketika memberikan sambutan pada acara wisuda di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung, pertengahan Oktober, Presiden Prabowo memantik jiwa kaum muda untuk meneladani perjalanan hidupnya yang berjalan di atas semangat pantang menyerah tersebut.

Prabowo mengingatkan generasi muda agar tidak takut gagal. Bagi dia, kegagalan adalah guru terbaik untuk tetap semangat melangkah lebih maju.

Bahkan, dengan percaya diri, dia menyampaikan bahwa kalau mau belajar menyikapi kegagalan dalam memperjuangkan cita-cita, anak-anak muda bisa belajar kepada semangat hidup Prabowo Subianto.

Prabowo berkali-kali gagal, puluhan kali jatuh, tapi dengan berpegang pada tali semangat, dia masih mampu berdiri, melangkah lagi, kemudian berlari untuk mengejar cita-cita.

Presiden Prabowo menggugah kesadaran kaum muda Indonesia untuk tidak bermental lemah. Mental baja yang terus dipelihara memberi bukti bahwa semangat dan perjuangan tidak pernah berkhianat untuk memberikan hasil yang terbaik.

Di percaturan politik, Prabowo beberapa kali juga gagal, termasuk ketika sempat mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di kiprah pertama politiknya setelah pensiun dari tentara. Meskipun demikian, semangat dia tidak pernah padam.

Kemudian, dalam dua kali pemilihan umum presiden (pilpres), ia menghadapi lawan yang sama, yakni Joko Widodo alias Jokowi. Di kedua kompetisi itu ia selalu kalah, namun ia tetap mampu memelihara semangat.

Berkat kesetiaanya pada semangat dan tujuan, akhirnya lelaki kelahiran 17 Oktober 1951 ini bisa menggapai apa yang dicita-citakan. Pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Tahun 2024, Ia terpilih menjadi presiden berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Memelihara semangat dan kesetiaan pada cita-cita adalah keterampilan jiwa yang harus dilatih oleh semua generasi muda. Tokoh-tokoh di semua bidang, seperti bisnis, olahraga, ilmu pengetahuan, maupun politik telah banyak yang memberikan inspirasi mengenai kegigihan ini.

Kemampuan memelihara semangat, akhirnya bisa mengubah keadaan, dari sebelumnya terlihat tidak mungkin, menjadi mungkin dan terwujud.

Prabowo Subianto adalah contoh seorang tokoh dalam berbagai aspek mampu mengubah keadaan yang awalnya masuk dalam kegagalan, akhirnya tergapai menjadi kenyataan. Lagi-lagi, kuncinya adalah memelihara api semangat agar tidak padam.

Di negara lain, Nelson Mandela adalah salah satu contoh pemimpin yang api semangat di dadanya tidak pernah mengenal menyerah pada keadaan. Pada masa perjuangannya melawan sistem politik yang diskriminatif di Afrika Selatan atau apartheid, ia melawan pemerintah yang diskriminatif, hingga akhirnya dia dipenjara selama 27 tahun.

Pada akhirnya, dengan semangat menyala, ia mampu membalik keadaan, yang awalnya menjadi pesakitan, dia menjadi presiden yang dipilih langsung oleh rakyatnya. Mandela adalah presiden pertama Afrika Selatan yang dipilih secara demokratis dan mampu menghapus sistem apartheid.

Bercerita mengenai pentingnya menjaga semangat, baru-baru ini, ada anak muda bernama Angga yang sebelumnya "hanya" seorang pramukantor di perusahaan pengembang perumahan, kemudian bertransformasi menjadi bos atau direktur utama perusahaan yang juga bergerak di bidang pengembang perumahan, dengan keuntungan mencapai Rp120 miliar. Dari seorang pesuruh di kantor, kini ia memiliki 400 karyawan.

Demi menghargai perjuangan dan kemampuan anak muda memelihara semangat pantang menyerah itu, Prabowo dalam satu acara yang difasilitasi oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, memberi hormat kepada Angga dan seorang temannya yang merupakan pengusaha muda hebat.

"Saya jenderal, tapi saya hormat sama Kau," kata Prabowo penuh semangat, sambil menempelkan tangannya di pelipis kanan, sebagaimana tentara memberi hormat pada seseorang yang pangkatnya lebih tinggi.

Prabowo secara terbuka menyampaikan rasa salut dan hormatnya pada sosok pemuda sukses, yang tetap setia dengan penampilan sederhana itu.

Menurut presiden, Angga adalah pemuda yang sukses memperoleh keuntungan, dengan tidak mencuri uang rakyat alias tidak korupsi. Bagi presiden, Angga adalah model dari putera-putera Indonesia masa depan yang harus kita banggakan.

Angga memang patut menjadi teladan bagi generasi muda. Ia adalah seorang pemuda yang lahir dari keluarga tidak mampu dan orang tuanya berpisah. Karena itu, ia sangat jauh dari fasilitas koneksi untuk menggapai sukses.

Di masa sekolah, hingga lulus, ia sempat mengalami hidup luntang-lantung karena tidak memiliki tempat tinggal. Ia kemudian biasa menginap di rumah teman, bahkan di tempat-tempat ibadah, seperti masjid dan gereja.

Saking susahnya, ia pernah depresi dan hidup dengan pikiran selalu protes pada ketentuan Allah. Ia selalu bertanya dalam pikirannya, kalau Allah Maha Kuasa dan Maha Kasih Sayang, mengapa hidupnya selalu dalam kesusahan.

Akhirnya ia dipertemukan dengan seorang pengusaha dan bersedia membinanya untuk memiliki usaha sendiri. Dari mentornya itu, ia mendapat pelajaran mengenai filosofi hidup. Si mentor mengingatkan bahwa Allah itu sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher.

Si mentor juga menyadarkan Angga untuk melakukan ibadah yang membuat Allah senang. Di luar ibadah mahdah yang tata caranya sudah ditentukan sesuai syariat, Allah suka pada ibadah yang dilakukan seseorang dengan cara membahagiakan orang lain.

Akhirnya Angga mempraktikkan hobi baru, yakni selalu ingin membuat bahagia orang lain. Di kantor, ia sering membantu orang lain, seperti mencuci kendaraan, mencuci piring di kantor, atau menyapu dan ngepel lantai, di luar waktu tugasnya.

Ia kini menjadi pelaksana dari program pemerintah terkait perumahan, yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) alias menyediakan rumah sederhana. Di saat orang lain menilai proyek seperti itu tidak banyak membawa keuntungan, ia lakukan hal itu dengan semangat dan niat menguntungkan atau membahagiakan orang lain.

Semua teladan dari para tokoh itu mengajarkan bahwa, selain terus menjaga semangat, kita hidup di dunia, bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sendiri, melainkan menjadi sarana bagaimana keberadaan kita bisa membantu memenuhi kebutuhan orang lain.