Surabaya (ANTARA) - RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya menyiapkan layanan cepat tangani nyeri dada pasien penyakit jantung koroner bernama Fast Track Chest Pain.
Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya Billy Daniel Messakh di Surabaya, Senin, menjelaskan program tersebut merupakan wujud nyata dari rumah sakit milik Pemkot Surabaya dalam menekan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit jantung koroner.
"Di Surabaya ini kita punya jaringan yang kita buat program namanya Fast Track Chest Pain. Karena salah satu gejala yang muncul di masyarakat itu nyeri dada," ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat perlu segera bertindak ketika mengalami gejala nyeri dada dengan menghubungi layanan darurat Command Center 112.
Menurutnya, periode emas atau golden period serangan jantung adalah 90 menit pertama setelah gejala muncul.
"Pada saat hal itu terjadi, langkah pertama adalah (hubungi) call center 112, jangan diabaikan. golden period ini kita harus memanfaatkan sebaik mungkin supaya tidak terjadi kecacatan atau morbiditas sampai mortalitas," katanya.
Billy menjelaskan sistem layanan Command Center 112 sudah terhubung langsung dengan Tim Gerak Cepat (TGC) yang siaga menghadapi kondisi gawat darurat.
"Sehingga, 112 itu bisa mengarahkan ke Tim Gerak Cepat atau TGC. TGC nanti koordinasi langsung dengan pihak rumah sakit," katanya.
Ia menuturkan bahwa TGC juga memiliki kemampuan dalam penanganan awal pasien gawat darurat sebelum dibawa ke rumah sakit.
"TGC itu sudah punya kemampuan untuk mengatasi emergensi. Tapi, begitu dia lihat ini (pasien) tidak bisa ditangani di tempat, ya sudah dia (pasien) langsung delivery ke salah satu tempat (rumah sakit) kita," ujarnya.
Ia menegaskan RSUD dr. Mohamad Soewandhie telah dilengkapi peralatan medis terbaik serta sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk menangani pasien jantung koroner.
"Kebetulan di RSUD Soewandhie itu cukup lengkap. Dari segi peralatan, yang terbaik kita punya. SDM cukup banyak kita punya," katanya.