...Ketika kita mau ke satu tempat dari tempat lain, selalu cek apakah di tengah perjalanan itu ada kemungkinan hujan atau angin kencang

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk selalu memantau prakiraan cuaca sebelum bepergian, menyusul meningkatnya potensi hujan deras disertai angin kencang di berbagai wilayah pada masa peralihan musim.

"Ketika kita mau ke satu tempat dari tempat lain, selalu cek apakah di tengah perjalanan itu ada kemungkinan hujan atau angin kencang,” ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing BNPB, seperti dipantau di Jakarta, Senin.

Berikutnya, Muhari menyampaikan dalam beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di sejumlah daerah menunjukkan pola ekstrem, yakni cuaca dengan suhu panas pada pagi hingga siang hari yang kemudian diikuti hujan deras pada sore hari.

“Beberapa kali, biasa itu sore hari jam 3 sampai jam 6, setelah pagi sampai siang sangat panas, tiba-tiba di sore harinya hujan sangat deras dan angin kencang,” ujarnya.



Ia pun mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi warga yang melakukan perjalanan jarak jauh atau menggunakan kendaraan bermotor.

Ia juga menekankan pentingnya keselamatan pengendara motor saat hujan deras dengan membawa jas hujan dan tidak berteduh di bawah jembatan.

“Itu membahayakan sekali dan mengganggu pengguna jalan yang lain,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Muhari menyampaikan pada Oktober hingga awal November, intensitas hujan lebat umumnya berdurasi pendek, tetapi pada Desember hingga Februari 2026 mendatang durasi hujan akan lebih panjang sehingga meningkatkan potensi banjir. Masyarakat lalu diminta tetap waspada terhadap potensi genangan dan angin puting beliung selama masa peralihan musim ini.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap paparan sinar ultraviolet (UV) pada kategori tinggi hingga sangat tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di tengah kondisi cuaca panas musim pancaroba ini.



Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan hasil pengamatan menunjukkan indeks sinar ultraviolet di sejumlah wilayah Indonesia berada pada level yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan apabila masyarakat terpapar langsung dalam waktu lama.

“Paparan sinar matahari langsung pada indeks UV tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata dalam hitungan menit. Karena itu, masyarakat perlu melindungi diri saat beraktivitas di luar ruangan,” kata Andri.

Ia menyarankan masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari terutama pada pagi menjelang siang hari, serta menggunakan pelindung diri seperti topi, jaket, payung, kacamata hitam, dan tabir surya ketika harus beraktivitas di luar ruangan.