Warung milik pasangan selebritas Epy Kusnandar pemain 'Preman Pensiun' dan istrinya, Karina Ranau di Jakarta Selatan diusik oleh tukang parkir. Tukang parkir itu belakangan diketahui dalam kondisi mabuk.
Adapun peristiwa tersebut sempat viral dan diunggah di akun media sosial Karina Ranau, seperti dilihat detikcom, Senin (20/10). Terlihat Karina sempat terlibat cekcok dengan orang yang disebut Karina sebagai preman.
Awalnya, tukang parkir itu diduga meminta jatah preman (japrem) atau pungutan liar (pungli).
Karina mengeluhkan warung makan miliknya yang baru dibuka sudah dihampiri tukang parkir. Karina juga tampak emosional dan menangis.
"Perkara makanan tuh kecil, tapi caranya. Caranya tidak seperti itu, kami ini tidak numpang di sini capek, kami sampai pagi," kata Karina.
Dia mengaku baru saja membuka warung awal bulan. Ia kecewa dengan tindakan tersebut.
"Kalau preman yang sopan dong. Orang baru juga berjualan baru berusaha udah digangguin. Jangan mentang-mentang preman, sini hadepin saya. Dari tanggal 2 baru kita buka, cuman caranya itu nggak suka, cara mereka itu. Kita di sini bukan numpang kita bayar, kita capek," kata Karina.
Protes Makanan Habis
Polisi pun turun tangan terkait hal ini. Percekcokan terjadi lantaran tukang parkir yang memprotes makanan habis.
"Kondisinya gini, itu warung, malam hari udah mau tutup. Nah yang minta makan itu, tadi hasil penyelidikan anggota serse, itu tukang parkir yang biasa nongkrong di situ. Mau tutup, barang ini habis, habis itu dia nggak terimalah, akhirnya dengan nada tinggilah mereka begitu, akhirnya terjadilah percekcokan mulut," kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).
Tukang Parkir Mabuk, Tak Ada Pungli
Mansur mengatakan ada dua tukang parkir yang mendatangi warung Epy. Berdasarkan keterangan saksi, kedua tukang parkir itu dalam keadaan mabuk.
"Informasinya mungkin kondisi kata warung sebelahnya, setengah teler, itu aja setengah teler. Iya (mabuk)," ujarnya
Mansur menyebut tidak ada aksi pungutan liar (pungli) dalam peristiwa itu. Percekcokan terjadi dipicu karena dagangan yang habis.
"Bukan Pungli. Setelah kita mintai keterangan, faktor makan saja. Terus dia (tukang parkir) mintain habis barangnya, betul-betul mau tutup," tuturnya.
Hingga kini pihak Epy belum membuat laporan polisi. Pihak kepolisian mempersilakan Epy melapor jika merasa dirugikan.